Lihat ke Halaman Asli

Hendrikus Dasrimin

TERVERIFIKASI

Scribo ergo sum (aku menulis maka aku ada)

Bendera yang Robek

Diperbarui: 1 Agustus 2022   11:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Di atas sebuah perahu kecil yang sedang berlabuh di pinggir pantai, kutemukan bendera ini. Pemandangan sederhana, tetapi menyentak diriku untuk berpikir tentang nasionalisme. 

Seberapa lusuh warna bendera merah-putih yang kita miliki saat ini? Apakah warnanya masih cemerlang ataukah sudah tidak jelas lagi? Masih bisa disebut merah putih yang artinya memang benar merah dan benar-benar putih dan bukannya merah-putih kusam?

Indonesia ini lahir dari sebuah proses asimilasi yang cukup panjang hingga menjadi sebuah komunal yang disebut sebagai bangsa. Namun kini ada yang mulai mencoba mencabik-cabik keutuhannya dengan berkedok suku, agama, ras dan golongan.

Banyak hal yang bisa membuat warnanya berubah dan mulai kusam.

Merah-putih yang cemerlang mulai memudar bersama runtuhnya moral yang meniadakan rasa bahwa kita ini satu tanah dan satu langit.

Mungkin saja merahnya menjadi kusam karena kita kurang berani melawan "orang-orang besar" yang salah, dan hanya bisa berani menghukum "orang-orang kecil" yang keliru.

Mungkin saja putihnya menjadi buram karena ketidaksucian kita turut serta dalam lingkaran sogok-menyogok pejabat di instansi.

Mungkin juga ia mulai sobek seiring dengan maraknya tikus-tikus kantor yang terus melahap uang rakyat.

Wahai insan yang ingin mencabik keutuhan bangsa, sobeklah dosa-dosa politikmu, hilangkan noda-noda fitnah agama, lunturkan ego-ego pikiran dan perilaku busukmu.

Mari menyulam kembali yang sobek dengan benang-benang kasih, dan menambalnya dengan sikap saling menghormati. Di tengah riuh busuk cacat bangsa ini masih ada keping-keping harapan bagi kita untuk mengembalikan keutuhan dan kecemerlangan warnanya.

Dirgahayu RI ke-77. "Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat".




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline