Lihat ke Halaman Asli

Hendrikus Dasrimin

TERVERIFIKASI

Scribo ergo sum (aku menulis maka aku ada)

Transformasi Pendidikan: Menangkal Keterkejutan Masa Depan

Diperbarui: 10 Juni 2022   02:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Praktek memperbaiki komputer (Dokpri)

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dan pendidikan saling berinteraksi dalam spektrum yang sangat luas. Perkembangan teknologi tidak hanya membawa permintaan akan pendidikan untuk menyerapnya, tetapi juga memberikan metode-metode baru dalam pengajaran, khususnya melalui teknologi informasi. 

Munculnya perkembangan teknologi digital saat ini oleh Toffler (1981) akan menimbulkan keterkejutan masa depan (future shock) yang berpengaruh pada segala sektor kehidupan.

Menurut Toffler, keterkejutan masa depan ini disebabkan karena manusia kurang bisa beradaptasi dengan perubahan radikal yang terjadi. 

Semakin orang tidak mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi perubahan, akan semakin besar pula tingkat keterkejutan masa depan. 

Oleh karena itu upaya-upaya transformasi pendidikan sangat penting untuk dilakukan dalam rangka menangkal keterkejutan masa depan ini. Penyesuaian diri terhadap lingkungan yang baru (adaptasi digital), sangat diperlukan supaya manusia dapat mempertahankan hidupnya di era disruptif ini.

Dalam sistem teknologi masa depan, banyak pekerjaan manusia akan digantikan oleh mesin. Peran manusia adalah mengerjakan tugas-tugas intelektual dan kreatif. 

Upaya untuk menangkal keterkejutan masa depan tersebut adalah dengan melakukan transformasi pendidikan, antara lain berupa penajaman arah, perubahan struktur, perbaikan kurikulum sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan berorientasi pada masa depan. Transformasi pendidikan tidak lain adalah dengan melakukan revitalisasi pendidikan.

Sonhadji (2012) menyampaikan beberapa saran revitalisasi pendidikan di Indonesia, antara lain:

Pendidikan di Indonesia harus memiliki landasan filosofi yang kokoh

Pendidikan kita harus diarahkan pada pembentukan identitas dan integritas nasional, seperti wawasan kebangsaan yang kuat, rasa patriotik yang tangguh, pandangan multikultural yang luas, sikap sebagai warga negara yang baik, serta taat dalam hidup beragama.

Kurikulum harus dikaji secara mendalam

Kurikulum harus disusun berdasarkan kajian yang mendalam dan dipilih muatan yang benar-benar relevan dengan kebutuhan bangsa pada saat ini, terutama yang menunjang secara langsung perkembangan ekonomi, penguatan industri dan perdagangan, penguasaan teknologi-informatika, penyiapan tenaga kerja handal yang memiliki etos kerja yang tinggi, penciptaan lapangan kerja, pembentukan karakter yang baik, serta semangat nasionalisme yang kuat.

Meningkatkan profesionalisme

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline