Perayaan malam paskah (vigili paskah) dipenuhi dengan simbol-simbol atau lambang yang secara keseluruhan hendak menggambarkan "perjalanan" karya keselamatan Allah atas diri manusia, yaitu: Liturgi: Cahaya, Sabda, Baptis, Ekaristi .
Liturgi Cahaya
Di awal perayaan agung ini, kita mengadakan upacara cahaya yang menjadi simbol atau lambang kebangkitan Tuhan.
Kita yang berpartisipasi dalam Perayaan Paskah malam ini juga menyalakan lilin dengan mengambil api dari Lilin Paskah, sambil memegang lilin yang bernyala kita memperbaharui janji baptis.
Kita semua berharap dapat menjadi 'lilin yang bernyala' alias menjadi 'sinar terang' dalam hidup kita bersama di manapun dan kapan pun, sehingga memperjelas aneka masalah, mempermudah orang melangkah, menggairahkan dan menggembirakan orang lain.
Menjadi 'sinar terang' berarti juga menjadi petunjuk atau arah bagi orang lain menuju ke keselamatan atau kebahagiaan sejati.
Liturgi Sabda
Dari upacara cahaya, kita beralih ke liturgi sabda. Semua peristiwa yang tercantum dalam Kitab Suci, yang dibacakan pada malam ini, menegaskan bahwa perayaan Paskah merupakan perayaan pembebasan, perayaan keselamatan.
Peristiwa keselamatan itu dimulai dengan kisah penciptaan manusia pertama sebagai karya utama Allah (Bac. I).
Selanjutnya dalam Bac. II, dikisahkan tentang Musa sebagai utusan Allah, membawa bangsa Israel dari dari padang gurun menuju tanah terjanji.