Lihat ke Halaman Asli

Dasman Djamaluddin

Saya Penulis Biografi, Sejarawan dan Wartawan

85 Tahun Taufik Abdullah

Diperbarui: 7 Januari 2021   09:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Rabu, 6 Januari 2021, sebuah buku berjudul: "85 Tahun Taufik Abdullah, Perspektif Intelektual dan Pandangan Publik" ( Jakarta: Penerbit Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2020) dikirimkan oleh penerbitnya kepada saya. Buku setebal 552 halaman ini dieditori oleh beberapa ilmuwan yang diketuai Prof. Dr. Susanto, S.Hum, M.Hum.

Buat saya, Prof. Dr. Taufik Abdullah tidak asing lagi. Ia selalu hadir di setiap acara yang diselenggarakan Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Ia merupakan tokoh penting di jajaran pengurus yayasan. Sebagaimana kita ketahui, Yayasan Pustaka Obor Indonesia adalah milik keluarga besar wartawan terkenal almarhum Mochtar Lubis. Wartawan yang terkenal di masanya, selain Burhanudin Mohamad (B.M) Diah dan Rosihan Anwar. 

Saya pribadi sudah lama juga berhubungan dengan penerbit Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Pertam, ketika saya ikut membantu isteri Letnan Jenderal (TNI) Rais Abin, yaitu Dewi Rais, mantan wartawan harian "Pedoman,' pimpinan  tokoh pers Rosihan Anwar. Buku yang diterbitakan Dewi Rais Abin, yaitu: "Hidayat, Father, Friend and A Gentleman (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2016). Tulisan saya tentang "Mencari Tapak Sejarah Peranan Panglima PTTS di Sunatera Barat," terdapat di halaman 127-138 buku tersebut.

Di samping buku Dewi Rais Abin, pada tahun 2012, saya menulis tentang suami Dewi Rais Abin, yaitu: "Mission Accomplised, Mengawal Keberhasilan Perjanjian Camp David (Catatan Rais Abin, Panglima Pasukan Perdanaian PBB di Timur Tengah 1976-1979)" (Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2012). 

Kedua, buku di mana saya menjadi editor yang diterbitkan Yayasan Pustaka Obor Indonesia, yaitu: "Catatan BM Diah, Peran 'Pivotal' Pemuda Seputar Lahirnya Proklamasi 17-8-'45 " (Jakarta:  Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2018).

Hanya yang masih dalam pemikiran saya, bagaiamana merevisi buku yang saya tulis tahun 1992 yaitu: " Butir-Butir Padi B.M. Diah, Tokoh Sejarah yang Menghayati Zaman" (Jakarta: Pustaka Merdeka, 1992). Apakah Yayasan Pustaka Obor Indonesia berkenan pula merevisinya ?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline