Lihat ke Halaman Asli

Dasman Djamaluddin

TERVERIFIKASI

Saya Penulis Biografi, Sejarawan dan Wartawan

Salim Said: Jadilah Diri Sendiri

Diperbarui: 28 Juni 2019   17:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salim Said (YouTube/Talkshow Tv One) | Tangkapan layar Tribun Jakarta - Tribunnews.com

Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pertahanan (Unhan), Prof. Salim Haji Said angkat bicara mengenai keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang telah dibacakan pada Kamis,  27 Juni 2019.

Dalam putusan sengketa hasil Pilpres 2019 itu, MK menolak semua gugatan yang diajukan oleh Tim Hukum Prabowo-Sandi. Putusan ini disepakati oleh sembilan hakim MK tanpa ada perbedaan atau "dissenting opinion."

Adanya kesepatan untuk menolak semua gugatan itu lantas membuat posisi Jokowi - Maruf Amin menjadi Presiden dan Calon Wakil Presiden terpilih periode 2019 - 2024.

Salim Said pun menuturkan harapannya dengan adanya keputusan MK tersebut.

Dilansir " TribunJakarta.com" dari kanal "YouTube Talkshow Tv One" pada Jumat 28 Juni 2019, Salim Said menyatakan kebahagiaannya karena satu persoalan yang dihadapi masyarakat Indonesia sudah diatasi.

Dalam Pilpres (Pemilihan Presiden) 2019 baru lalu, Salim menggarisbawahi bahwa persoalan ini belum menyelesaikan persoalan lainnya. Persoalan yang kita hadapi itu sekitar Pemilu ini atau akibat dari Pemilu yakni terpecahnya masyarakat dan tajam, hal tersebut menjadi sebuah tantangan.

Salim Said menilai, seharusnya seluruh masyarakat dan kalangan elite politik mempelajari mengapa ada kondisi yang terpecah belah saat Pilpres 2019. 

Menarik untuk dicatat dari Salim adalah bahwa Jokowi harus menjadi dirinya sendiri meski terpilih menjadi Presiden RI dan semakin banyak orang baik yang berada disekitarnya. Ia mengingatkan Indonesia harus tetap bersatu. Jangan seperti Uni Soviet di masa lalu. Negara itu terpecah bukan karena perang. Ini dikarenakan gagasan dari dalam negeri sendiri. 

Pernyataan Salim ini mengingatkan saya  ketika berkunjung ke Uni Soviet pada bulan Desember 1992, tepatnya hari Minggu, 27 Desember 1992. Benar sekali bahwa situasi Uni Soviet berubah dengan cepat. Negara itu mengalami kehancuran dan pemisahan beberapa negara bagian untuk melepaskan diri dari Moskow. 

Di jalan kota Moskow yang saya lihat banyak sekali para pengemis meminta-minta. Banyak warga Uni Soviet menjual alat rumah tangganya di pinggir jalan. Pembaruan yang dilakukan Mikhail Gorbachev waktu itu gagal. 

Pemerintah Rusia beralih ke tangan Yeltsin. Mundurnya Gorbachev sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet merupakan hal yang harus dilalui rakyat Soviet. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline