Lihat ke Halaman Asli

Dasman Djamaluddin

TERVERIFIKASI

Saya Penulis Biografi, Sejarawan dan Wartawan

Mencontoh Berbahasa Santun Herawati Diah

Diperbarui: 18 Juni 2019   03:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Santun itu berarti halus dan baik (budi bahasanya, tingkah lakunya). Santun juga berarti sabar dan tenang. Santun juga berarti sopan. Kalimat santun inilah ditegaskan Herawati Diah, istri Burhanudin Mohamad (B.M) Diah ketika mempetingati ulang tahun ke-99-nya di Perpustakaan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) tahun 2016.

Mengapa kata santun itu kembali muncul sekarang ini ? Cobalah baca media cetak atau elektronik, banyak juga kata-kata tidak santun diucapkan mulai dari pelajar, para anggota partai politik. Meski jumlahnya tidak begitu banyak, cukuplah menganggu lingkungan yang ada dan bisa menyeret seseorang mengikuti tata cara yang tidak pantas tersebut.

Adalah suatu kebesaran hati dan rasa syukur bahwa kami yang bergabung sebagai penerus semangat Grup Merdeka yang dulu berkantor di Jl.A.M. Sangaji 11 Jakarta, pada hari Kamis, 31 Maret 2016 menyelenggarakan Hari Ulang Tahun ke-99 Ibu Herawati Diah, meski selang beberapa hari menjelang ulang tahun beliau 3 April 2016. Niat kami mendahului acara ulang tahun tersebut pada hari itu sangatlah wajar. 

Kami dari para murid B.M Diah dan Herawati Diah ingin tampil lebih dulu merayakannya. Bukan untuk dikenang, tetapi sangatlah wajar, apabila kami yang dulu bersinggungan langsung dengan Ibu Herawati Diah dan B.M. Diah merayakannya terlebih dulu. Mengapa bukan pada tepat tanggal 3 April 2016? Memang kami tahu, bahwa pada hari itu, Selamat Ulang Tahun dan syukuran akan diselenggarakan hanya di lingkungan keluarga besar B.M. Diah.

Pesan yang disampaikan Ibu Herawati kepada kami, santunlah dalam berbahasa. Memang pesan seperti itu jarang diucapkan seseorang, karena kata santun itu sulit dipraktekan. Tetapi bagi siapa saja yang pernah bertutur sapa dengan Ibu Herawati Diah, akan mendengar suara halus, sopan dan santun dari wartawan perempuan Indonesia tersebut.

Dokpri

Dokpri

Di dalam buku tersebut saya tidak menjelaskan panjang lebar tentang ucapan beliau tentang santun tersebut. Kami di Grup Merdeka, Jl. A.M.Sangaji 11, Jakarta Pusat.

Sebagai wartawan Grup Merdeka di Jl. A.M.Sangaji 11, kami bersyukur telah membuat perayaan ulang tahun ke-99 beliau lebih awal. Bayangkan kalau kita nemperingati ulang tahun ke-100, maka kita tidak pernah melaksanakannya, karena beliau meninggal dunia pada hari Jumat, 30 September 2016, pukul 04.20 pagi Waktu Indonesia Barat di Rumah Sakit Medistra, Jakarta.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline