Lihat ke Halaman Asli

Dasman Djamaluddin

TERVERIFIKASI

Saya Penulis Biografi, Sejarawan dan Wartawan

Zona Hijau di Irak yang Tidak Aman Lagi

Diperbarui: 20 Mei 2019   11:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: dokpri

Malam tadi saya membaca catatan staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Baghdad, ibu kota Irak. Ini merupakan jawaban pertanyaan saya sebelumnya tentang,  apa sebenarnya yang terjadi di Irak. KBRI memberi nomor teleponnya bagi warga Indonesia yang berada di Irak, di samping mengatakan agar berhati-hati.

KBRI di Irak menjawab, "Sebenarnya situasi keamanan secara umum tetap kondusif. Memang ketegangan antara AS (Amerika Serikat) dan Iran berdampak juga ke Irak." Saya mencoba menganalisa cacatan KBRI Irak ini, karena pukul 24.00 lewat, Kantor Berita Inggris "Reuters," menginformasikan bahwa pada Minggu malam telah terjadi ledakan di tengah-tengah Zona Hijau, yang menjadi pusat kantor dan kediaman kedutaan asing.

Berarti komentar salah seorang staf KBRI kepada saya itu adalah yang berkaitan dengan roket Katyusha. Roket itu jatuh di tengah-tengah domisili para staf kedutaan asing di Baghdad, Irak, di mana KBRI, termasuk di dalamnya. Dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa dan pihak keamanan Irak diberitakan sedang mencari pelaku peledakan tersebut. 

Menurut catatan "Reuters," peluncur roket ganda ini adalah sejenis roket artikeri murah, tetapi roket ini mampu meledakan target lebih cepat dari artileri konvensional. Tetapi tetap kurang akurat.

Foto di atas adalah KBRI di Baghdad, Irak. Saya mengambil gambar ketika ke Baghdad untuk kedua kalinya pada 15 September 2014. Pertama kali saya ke Baghdad pada bulan Desember 1992. Kunjungan kedua saya ini memperkenalkan saya dengan istilah Zona Hijau. 

sumber: afpbb.com

sumber: nationaltaxadvice.com

Foto di atas menunjukkan bangunan Kedutaan Besar AS di Zona Hijau. Di samping pemukiman para diplomat asing, maka Bandara juga dianggap sebagai Zona Hijau. Saya masih ingat ketika pesawat Etihad Airways yang saya tumpangi mendarat di Bandara Baghdad, 15 September 2014. Pasukan keamanan Irak banyak sekali menyebar di Bandara. 

Seandainya saya bukan diundang Duta Besar Indonesia untuk Irak waktu itu, yaitu Letjen TNI (Marinir/Purn) Safzen Noerdin, berkemungkinan proses di Bandara menuju ke tempat lain di Baghdad, sedikit sulit, karena terlebih dulu siapa pun dia harus melalui pemeriksaan ketat. Oleh karena itu, Bandara, di samping kompleks kedutaan asing termasuk di dalam Zona Hijau.

Wilayah Zona Hijau ini membuat saya tidak bebas ke mana-mana. Semua pintu gerbang kedutaan dijaga pasukan Irak. Saya bersama staf Kedubes Irak hanya bisa mengunjungi  Masjid Al Kufa, atau disebut juga dengan Masjid Ali r.a dan ke Padang Karbala. Itu juga memakai mobil anti peluru duta besar. Pulangnya ke Jakarta,  saya bersama duta besar, satu mobil ke bandara dengan dikawal petugas keamanan Irak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline