Lihat ke Halaman Asli

Dasman Djamaluddin

TERVERIFIKASI

Saya Penulis Biografi, Sejarawan dan Wartawan

Trump Lebih Mengutamakan Masalah Perbatasan daripada Invasi ke Negara Lain

Diperbarui: 26 April 2019   09:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang anggota tentara perbatasan AS berjaga di sekitar tembok pembatas wilayah Meksiko dan AS di luar Tijuana, Meksiko, 21 Februari 2017. REUTERS/Edgard Garrido (Gambar diambil dari dunia.tempo.co)

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump lebih mementingkan masalah perbatasan dengan negara tetangganya Meksiko dari pada mengeluarkan biaya besar-besaran untuk perang seperti menginvasi Irak di masa Presiden AS George Herbert Walker Bush (ayah) dan George Walker Bush (anak).

Hal ini terlihat dari keputusan Trump membatasi atau boleh dikatakan melarang masuknya migran Amerika Tengah. Ini terlihat dari usahanya menutup perbatasan dengan Meksiko imigrasi ilegal Meksiko tidak masuk ke AS. Rencana menutup perbatasan kedua negara dilansir "The National Retail Association." Tetapi pernyataan retorika Trump itu menimbulkan ketidakpastian pada perekonomian. 

Dokumentasi pribadi

Bahkan Trump mengatakan akan mengirim tentara bersenjata ke perbatasan selatan negara itu setelah pasukan Meksiko menggertak pasukan AS sekaligus memanaskan hubungan kedua negara terkait persoalan imigrasi.

Pernyataan Trump itu dikutip ChannelNewsAsia.com pada Kamis, 25 April 2019. Pernyataan Trump itu merujuk pada insiden 13 April 2019 lalu ketika pasukan Meksiko dilaporkan mempertanyakan dan mengarahkan senjata mereka pada dua tentara AS yang melakukan pengawasan di perbatasan.

"Tentara Meksiko baru-baru ini menembaki Tentara Garda Nasional kita, mungkin sebagai taktik pengalih perhatian bagi penyelundup narkoba di perbatasan. Lebih baik tidak terjadi lagi!," kata Trump.

Seorang pejabat Pentagon mengatakan beberapa dari 2.900 petugas aktif dan 2.000 tentara Garda Nasional AS yang dikerahkan di perbatasan selalu dipersenjatai hanya untuk kepentingan perlindungan pasukan. Berarti tidak akan menimbulkan konflik dengan negara Meksiko.

Sementara ini Presiden Meksiko, Andres Andres Manuel Lopez Obrador sedang mempelajari kasus tersebut. Ia juga tidak ingin terpancing dengan masalah perbatasan tersebut sehingga nantinya tidak memunculkan sengketa lebih besar di antara kedua negara. 

Sebenarnya, Meksiko sudah berbaik hati ketika Trump memerintahkan membangun tembok perbatasan antara Meksiko dan AS. Bahkan ketika AS membangun tembok penyanggah, sebagaimana tembok Berlin dulu, Meksiko tidak berkomentar sepatah kata pun demi tetap mempererat hubungan kedua negara.

Reuters

Lihatlah pemandangan yang menunjukkan bagian dari tembok perbatasan AS-Meksiko yang dibangun di Sunland Park, AS berhadapan dengan kota perbatasan Meksiko Ciudad Juarez, Meksiko, 9 November 2016. Gambar diambil dari sisi Meksiko perbatasan AS- Meksiko. Lihatlah, bukankah pemerintah Meksiko tidak mempedulikannya dan kemudian melakukan protes?

Sebaliknya yang terjadi, ketika Trump selalu mendesak pengucuran dana untuk membangun tembok pembatas antara AS dan Meksiko, lembaga pemerintah federal Amerika Serikat terhenti. Pemicunya, kebuntuan pembahasan antara Presiden dan Kongres soal tembok pembatas itu. Pemerintah Federal AS, Sabtu, 22 Desember 2018, menghentikan operasi mereka. 

Meksiko seperti negara-negara Amerika Latin lainnya, punya sejarah yang mirip sama dengan Republik Indonesia, yaitu sama-sama pernah dijajah, jika Indonesia oleh Belanda dan Jepang, Meksiko oleh Spanyol.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline