Setiap tanggal 19 Juni, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingati Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan Seksual dalam Konflik. Sejak Majelis Umum PBB menetapkannya 19 Juli 2015, sebagai hari itu, maka setiap tahunnya, dijadikan sebagai hari perenungan kebiadaban kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) dan Boko Haram di Nigeria Timur, Kamerun Utara dan Niger di Afrika.
Mengapa perlakuan ISIS dan Boko Haram dijadikan contoh kebiadaban internasional ?. Tidak lain, karena perlakuan mereka sudah berada di luar batas kemanusiaan dan menjadikan pemerkosaan sebagai senjata perang demi membenarkan tindakan mereka. Untuk itu, PBB menganggap penting memperingati hari ini dengan sebuah harapan, peristiwa kekerasan seksual tidak terjadi lagi dalam perang, minimal mengingatkan agar kekerasan itu bisa dihilangkan.
Perang di Irak telah membawa kehancuran bagi negara Seribu Satu Malam itu. Kenapa perang harus terjadi? Hal ini dimulai dari masuknya tentara Irak ke negara tetangganya Kuwait tanggal 2 Agustus 1990 dan dijadikan sebagai bagian dari Irak, yaitu Provinsi Irak ke-19. Waktu itu yang berkuasa di Irak adalah Presiden Saddam Hussein, sedangkan di Amerika Serikat (AS) George Herbert Walker Bush.
AS dalam perjalanan selanjutnya lebih memihak Kuwat, meskipun dengan Irak dalam Perang Irak-Iran selama delapan tahun membantu Presiden Irak Saddam Hussein. Akhirnya Irak berhasil diusir dari Kuwat oleh pasukan AS dan sekutunya.
Serangan AS, Perancis dan Inggris berkanjut ke kota Baghdad, ibu kota Irak. Itu terjadi pada 17 Januari 1991. Serangan dilancarkan pukul 00.00. GMT atau pukul 07.00 WIB. Pada tanggal 17 itu saja, sekitar 100 pesawat membombardir kota Baghdad dengan 750 kali serangan. Semua informasi ini saya peroleh langsung dari Menteri Perindustrian dan Perlogaman Irak Jenderal Amir al-Saadi, ketika saya ke Baghdad, Irak, di bulan Desember 1992. Ia adalah kerabat dekat Presiden Irak Saddam Hussein.
Mulai saat ini, sudah dimulai penderitaan rakyat Irak. Memang pemboman berhenti secara sepihak, yang dilakukan AS dan sekutunya, tetapi apakah kita tidak luluh menyaksikan beberapa rumah sakit jadi sasaran bom, anak-anak kecil yang merintih kesakitan akibat kekurangan obat, karena PBB sudah ikut mengembargo Irak dan memberi wewenang kepada pasukan multinasional yang terdiri dari 28 negara untuk menyerang Irak? Pertama, di Kuwait dan kedua, di ibukota Irak, Baghdad?
Penderitaan rakyat Irak berlanjut hingga Presiden Irak Saddam Hussein digantung pada hari Sabtu, 30 Desember 2006 menjelang pukul 06.00 pagi waktu Baghdad. Sejak AS di masa anak Presiden AS George Herbert Walker Bush, yaitu George Walker Bush, memerintahkan pasukan AS menyerbu Irak dan menggulingkan Presiden Irak Saddam Hussein, April 2003. Sejak itu pula rakyat Irak terus menderita hingga hari ini.
Menurut saya, peristiwa kekerasan seksual sudah terjadi saat ini. Ketika saya ke Irak untuk kedua kalinya, September 2014 , sebagaimana foto saya di atas, kekerasan terhadap perempuan itu sudah ada. Sumber ini saya peroleh langsung di Baghdad.
Menang AS telah salah strategi memelihara anak macan. ISIS itu awalnya bentukan Presiden AS Barack Obama, sebagaimana pernyataan Donald Trump ketika berkampanye sebagai Calon Presiden AS. Kekeliruan itu harus ditebus dengan menghancurkan buatannya sendiri, yaitu dengan menghancurkan ISIS itu sendiri.
Pun di Afrika, Boko Haram juga harus dimusnahkan. Kelompok ini bernama Jemaah Sunnah untuk Dakwah dan Jihad. Bermarkas di Nigeria Timur Laut, Kamerun Utara dan Niger. Meski bermotivasikan agama Islam Sunni sama halnya dengan ISIS, tetapi mereka juga menghalalkan pembunuhan dan memperkosa para perempuan. Dari kedua peristiwa ini, kemudian menjadi inspirasi lahirnya Hari Penghapusan Kekerasan Seksual Internasional dalam Konflik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H