Lihat ke Halaman Asli

Dasilva ari

Sebab kita sering lupa, maka menulis adalah kunci

Bukan Anak Pramuka, Kok Disuruh Paham Kode?

Diperbarui: 8 Juli 2019   12:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Dulu, aku menganggap pendidikan karakter melalui kegiatan pelatihan kepanduan seperti pramuka tidak ada gunanya.  Anggapan itu saat ini tidak sepenuhnya salah. Sebab, akhir -- akhir ini aku dan temanku baru sadar tentang pentingnya kegiatan tersebut.

Bagian pelatihan mengenai membaca sandi dan kode -- kode lah yang saat ini aku rasa penting. Sebab, akhir -- akhir ini aku sering sekali mendapat keluhan temanku tentang si doi yang tidak peka terhadap kode -- kode yang dia kasih.

Adapula temanku yang ngeluh karena tekor ketika makan di rumah makan mahal. Padahal, temanku ini sudah kasih kode kalau dia lagi nggak punya uang. Namun, namanya teman kalau ngajak, kadang susah banget mau nolak. alih -- alih dibayari, si temanku ini malah tekor karena bayar sendiri.

Lha mbok kira si doi anak pramuka? Temanmu ini intel? Paham sama kode -- kode?

Di era serba to the point seperti saat ini, saya pikir jurus kode -- kode ini konservatif banget. Saat kebutuhan semakin kompleks, maka yang jadi pemahaman setiap orang ya kebutuhannya masing -- masing. Jadi jurus kode -- kode sudah tidak sepenuhnya efektif.

Gak ada salahnya menjadi to the point. Justru semakin salah kalau kamu menyalahkan lawan bicaramu yang gak paham sama kodemu. Apalagi kalau kode -- kode yang kamu tunjukan sangat ambigu.

Contoh, semisal minta dibayarin makan, jangan lagi pura -- pura garuk pantat seolah -- olah mau keluarin dompet , berharap temanmu bilang "Gak usah, biar aku aja". Dih, yang ada temanmu heran, dikira pantatmu yang gatal.

Sewaktu PDKT sama cewek, jangan lagi pake quote -- quote dengan kalimat yang menjurus, yang biasanya diambil dari instagram. Kalau suka langsung bilang.

Kebutuhan manusia makin kompleks. Semua saling berlomba -- lomba memenuhi kebutuhan masing -- masing. Jangan ragu untuk mengutarakan keinginan. Sebab, kalau salah penyampaian, kamu akan kehilangan momen untuk memenuhin keinginan mu sendiri,. Yang PDKT akan ketikung, yang minta dibayarin makan/ngopi akan bayar sendiri.

Memahami kode itu susah, maka jangan salahkan kalau tidak peka. Bukan anak pramuka kok suruh peka sama kode.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline