Pada detik ini, menit ini, jam ini, hari ini, bulan ini dan tahun ini, saya masih miskin literasi/sumber bacaan yang berdasarkan data dan fakta.
Sungguh dengan peringatan hari buku sedunia hari ini, 23 April 2020, hati ini terasa terenyuh, karena diri ini masih miskin literasi. Tetapi, dengan peringatan #WorldBookDay tahun ini, harus terus memperkaya literasi, semangat terus menjadi pembelajar.
Ketika diri ini miskin literasi, mari kita untuk tidak memberikan opini/pendapat/komentar yang menimbulkan perdebatan publik (pro kontra), terutama di media sosial. Tetapi mari kita buat lah argumen berdasarkan literasi/sumber bacaan, dari referensi yang sudah teruji.
Teknologi semakin maju orang mudah mengakses, terutama platform media sosial. Status/postingan dan komentar bertebaran dimana-mana. Status/komentar yang dibuat sumbernya/dasarnya tidak jelas, apalgi termasuk berita hoax, itu akan memberikan dampak #OpiniPublik yang buruk.
"Yang berbahaya dari menurunnya minat baca adalah meningkatnya minat berkomentar."
_Zen RS
Sedang ramai-ramai akhir-akhir ini, akibat dari statement tokoh publik, terkait perbedaan mudik dan pulang kampung. Silahkan Anda kaji sendiri, baca sendiri, cari sumbernya. Apakah ada perbedaan? Jika ada perbedaan, seperti apa perbedaanya, dan dapat sumbernya dari mana? Silahkan gunakan hati nurani dan perspektif positif dalam bermedia sosial. Cari sesuatu hal kebenarannya terlebih dahulu, dari berbagai sumber.
Sebagi orang beriman terutama bagi kalangan akademisi dan pelajar, bijaklah dalam bermedia sosial, yaitu salah satunya dengan melakukan edukasi, edukasi kepada publik dalam hal memberikan kebermanfataan.
"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia" (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami', No:3289)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H