Semarang (13/02/2022) Pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung ini tidak hanya mengancam sektor kesehatan, namun juga mengancam sektor ekonomi. Pandemi ini membawa dampak yang signifikan bagi pendapatan masyarakat, pada masa ini tidak sedikit masyarakat yang di-PHK ataupun hanya memperoleh pendapatan yang kecil karena diberlakukannya work from home. Oleh karena itu sangat dibutuhkan ide-ide untuk bisnis kecil yang bisa dilakukan dari rumah yang juga bisa menambah pendapatan masyarakat kecil.
Mahasiwa KKN Universitas Diponegoro, Dary M. Raihan dengan pembimbing Reny Wiyatasari, S.S., M.Hum., pun turut membantu memberi ide bisnis yang bisa dilakukan dari rumah sebagai pendapatan tambahan dengan mengadakan pelatihan membuat lilin aromaterapi dengan memanfaatkan minyak jelantah dari warga Kelurahan Petompon yang dilakukan pada hari Rabu (9 Februari 2022). Melalui pelatihan tersebut, Dary menekankan untuk tidak membuang minyak jelantah ke lingkungan yang jika dilakukan dapat merusak ekosistem lingkungan tersebut, sedangkan minyak jelantah bisa diolah untuk dijadikan produk yang memiliki nilai jual lebih tinggi seperti sabun, minyak jelantah, dan lain-lain.
Pembuatan lilin aromaterapi sangatlah mudah dan bahan-bahan yang diperlukan murah dan mudah didapat. Bahan utama dari lilin aromaterapi merupakan paraffin atau lilin bekas, minyak jelantah yang dimiliki warga lokal Kelurahan Petompon, dan minyak essential atau alternatifnya minyak telon, minyak atsiri, sesuai keinginan masing-masing.
Langkah pembuatannya pertama dengan mencairkan paraffin atau lilin bekas, lalu ditambahkan minyak jelantah sebagai bahan bakar lilin secukupnya, setelah itu bisa ditambahkan pewarna dan pengharum sesuai keinginan, kemudian dituangkan ke wadah atau cetakan lilin yang sudah diberi sumbu lilin, diamkan selama 1-2 jam atau hingga membeku, lilin aromaterapi sudah siap untuk digunakan. Pada lilin aromaterapi juga bisa ditambakan hiasan berupa batu hias ataupun bunga-bungaan sesuai kreativitas dari masing-masing orang.
Penulis : Dary Muhammad Raihan
Editor : Reny Wiyatasari S.S., M.Hum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H