Mungkin kalimat "Orang pintar pilih yang sabar" terkesan seperti iklan sebuah herbal. Namun sebenarnya bahwa orang sabar itu bersama Allah (innallaha ma'asshobirin) sudah menjadi keyakinan umum apalagi bagi orang pintar.
Pengetahuan dan keyakinan bahwa Allah bersama orang sabar tetkait pula dengan perintah Allah , was ta'inu bishobri wa sholaat", mintalah pertolongan (Allah) dengan shabar dan sholat. Orang pintar sangat paham, bahwa kesabaran sangat diperlukan untuk mempetoleh pertolongan Allah dalam hal apapun, termasuk pertolongan Allah dalam upaya memajukan bangsa.
Bangsa Indonesia yang besar, tentu sangat ingin mewujudkan tujuan nasionalnya sebagaimana termaktub dalam mukadah UUD 1945. Negeri yang digambarkan sebagai baldatun thoyyibatun warobun ghogur menjadi gambaran ideal untuk diwujudkan melalaui upaya pembangunan yang berkesinambungan. Bangsa Indonesia sangat yakin pada kekuatan dan berbagai potensi yang telah dianugerahkan oleh Allah SWT.
Selain sadar dan percaya pada kemampuan dan potensi bangsa, sudah bsrang tentu sebagai bangsa yang berketihanan yang Maha Esa, sangat pula yakin akan kekuasaan dan pertolongan Allah untuk mewujudkan semus cita cita nasional bangsa Indonesia. Dan kita sadar, bahwa kesabaran adalah salah satu hal penting untuk turunnya pertolongan Allah tersebut. Oleh karena itu, menjadi tindakan pintar, cerdas, jika kita mrmilih pemimpin.yang sabar untuk memimpin negeri ini.
Pada sisi lain, kita mengetahui, bahwa syarat untuk turunnya keberkahan adalah iman dan takwa. Sebagaimana firman Allah yang artinya "Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya" (QS al A'raf : 96).
Pada sisi lain dinyatakan bahwa salah satu ciri orang bertakwa adalah dapat mrnahan amarahnya, wal kadziminal Ghoidl) sebagaimana firman Allah ""Dan bersegeralah kalian kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (QS Ali Imran : 133 - 134).
Dengan demikian perilsku senantiasa meluapkan, melampiaskan kemarahan, nampak marah marah, bukanlah ciri orang bertakwa. Aritinya jika orang bertakwa, yang menahan amarahnya, akan mendapatkan keberkahan, maka perilaku sebaliknya, suka marah marah, akan menutup pintu keberkahan, bangsa ini tidak berkah.
Dari uraian di atas kita dapat memahami bahwa sabar dan tidak temparemrntal (yang suka marah marah) merupakan hal penting dalam memilih pemimpin. Hal ini bertujuan agar bangsa Indonenesia senantiasa dalam pertolongan dan keberkahan dari Allah SWT. Silakan hak anda untuk menilai capres mana yang sabar dan tidak emosional.
Selamat memilih Indonesia!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H