Senja bisikan kerinduan
Pada kicauan burung
semarak bersahutan.
Senandungkan puji pujian
Yaa Robbibi Mustofa
Baligh maqosidana
Waghfirlana mamadlo
Ya wasi'al karomi
merajuk rancak
Penuh cinta.
Lalu bulan menghijab malam
Saat bokor pancarkan nyala
Dan blencong pantulkan sinarnya
menghiasi sudut kota tua
Dimana sinden dan nayaga alunkan tembang:
Turun Turun sintren beriring kendang
Dipimpin seorang kemlandang
Yang membisikan doa doa
Hingga kurunganpun bergerak terbuka !
Lalu sintren berjoget sempurna
Saat baris lirik kembange si Jaya Endra
Widadari temuruna mencapai caudanya
Malam pun berbisik
Karena dingin mengusik
Tak ada alun asmarandana
Hanya dendang dandang gula
menyelimuti malam pertama
Keheningan pernikahan senja
Tanpa kuade, tanpa ronce ronce
Hanya semerbak melati putih
Di altar yang terbentang
Dari tempat akad terucap,
Hingga sajadah imam shalat
dimana kaligrafi ayat ayat
Yang menghiasi putih dindingnya.
Dzikir yang bangkitkan witir
Mengalirkan cahaya surya
Mengusung embun dan bunga bunga
Memutar hari menabur hati
Pada tiap pagu waktu
menyinggung tiap katup jantung berdegup
Hingga nadi meredup surup