Lihat ke Halaman Asli

Pembelajaran Eksak yang Kontekstual dan Penuh Makna

Diperbarui: 26 Januari 2017   08:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Membaca judul tulisan di Kompasiana  edisi 25 Januari 2017 , "Buat apa belajar ilmu  eksak di sekolah kalau tak  terpakai  saat  kerja ?  yang ditulis oleh Diana Lieur, penulis menilai sebagai tulisan yang menggelitik sekaligus kontemplatif atau lebih tepatnya introspektif. Menggelitik karena menunjukan kekurangmebgertian penulis pada struktur keilmuan yang terdiru dari pure dan applied science, introspektif dalam artian judul itu sangat layak bahkan harus membanfkitkan pertanyaan kepada setiap guru eksak termasuk penulis, apakah selama ini kita memberikan pembelajaran meaningfull (penuh makna) , kontekstual ataukah sekedar menjejalkan hukum, teori. Dalil, teorema, konsep konsep pelajaran eksak kepada peserta didik kuta ?

Sebelum penulis lanjutkan pembahasan pertanyaan tadi, ijinkan penulis sampaikan ilustrasi yang penulis alami sendiri :  " Pada saat penulis sedang menunggu obat di apotik, tiba tiba seirang ibu muda berbusana eksekutif menyapa penulis penuh keramahan dan terlihat exiting, Pak saya si A yang dulu diplototin waktu praktek biologi ngitung kelopak bunga lalu Bapak menegur kalau menghitung ya yang teliti" katanya sambil mengulurkan tangan dengan senyum nengembang di bibirnya yang tipis.

Saya pun menysmbut uluran tangannya, dengan bibir tersungging senyum simpul yang dinilai oleh para juru casting iklan sebagai senyuman yang dahsyat sehingga terpilih menjadi salah satu pemeran iklan dari salah satu TV nasional. Ibu muda yang ternyata hekerja di bidang akubtansi itupun melajutkan "terima kasih ya pak, dulu diingatkan untuk teliti menghitung, sekarang saya benar benar merasa manfaatnya untuk diterapkan di dunia kerja saya srbagai akuntan"

Nah loh, apa hubungannya biologi dengan akuntansi yang sekarang dia tekuni ? Kasus pribadi itu dapat  dijadikan masukan sesungguhnya ilmu yang berbeda dapat diambil manfaatnya bukan pada konten  materi ilmunya itu sendiri, namun pada pemaknaan dan pengembangan sikap dan karakter keilmuan yang berlaku secara general. Khusus bidang eksak, matematika dan ilmu pengetahuan Alam (MIPA) penulis pernah paparkan di kompasiana juga dengan judul "Belajar MIPA, belajar taat aturan dan disiplin" (Kompasiana, 10 Oktober 2014).

Tentu saja masih bsnyak manfaat belajar eksak dalam mengembangkan sikap dan karaktet yang nantinya dapat diterapkan dalam dunia kerja, seperti daya kritis, analisis, kreatif,betfikir sistematis logis dan realistis, problem solving, mengambil simpulan untuk dijadikan landasan dalam mengambil kepytusan berdasar fakta yang ada, hingga mendidik siswa membangun leadership dalam membangun instruksi maupun bahkan standar operation prosedure karena terbiasa dengan langkah langkah runtut dan baku dalam menyekesaikan soai eksak ataupun kerja laboratorik melalui praktikum. 

Tentu saja tidak terbatas pada manfaat umum yang diraih melalui belajar eksak. Hal hal terapan  yang  dapat berguna di dunia kerja pun dapat diraih melalui belajar eksak teturutama yang terkait dengan bidang applied science. Seorang insinyur dapat merancang bangun katakanlah sebuah jembatan jika dia menggunakan ilmu mekanika dengan presisi. Seorang mekanik bisa drngan mudah mempetbaiki mobil dari kolong jika mrngginakan dongkrak, termasuk bagaimana memindahkan barang berat dengan mudah dan menjadi lebih ringan dengan memanfaatkan penerapan ilmu fisika. Seorang yang bekerja di bidang marketing atau pengembang produk dapat menjalankan tugas bisa  dengan tepat ketika dia mampu mengintetpretasi data dengan menerapkan ilmu matematika dll.

Pendek kata, banyak hal yang dapat diterapkan dalam dunia kerja dari belajar ilmu eksak di sekolah, baik langsung atau tidak langsung, baik manfaat umum atau khusus melalui applied sciencenya. Kembali pada pertanyasn introspektif bagi guru termasuk penulis adalah, , sudahkah kita melakukan pembelajaran yang meaningful, penuh makna  ? Penulis yakin dengan pembelajaran konstektual, yang tetkait dengan lingkungan belajar eksak nenjadi nenarik dan dapat memaknai manfaatnya untuk karier peserta didik kedepan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline