Lihat ke Halaman Asli

Pemecatan Semena-mena Kepala MTs Muhammadiyah Lempangeng Gowa

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Lebih dari seratus murid Madrasah Tsanawiyah (MTs) Muhammadiyah Lempangeng di Desa Panciro, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, hingga kini terlantar tak belajar, akibat sikap Pengurus Muhammadiyah Cabang Lempangeng melakukan pemecatan sepihak terhadap Kepala MTs Muhammadiyah Lempangeng, Siama, S.Ag. Bahkan, peristiwa itu berbuntut sebagianorang tua muridmenarik anaknya dari sekolah tersebut karena tidakrela dipimpin pejabat baru kepala sekolah versi Pengurus Muhammadiyah Cabang Lempangeng.

Pemecatan Siama,S.Ag dari sebagai Kepala MTs Muhammadiyah Lempangeng dua pekan lalu, sebagian besar murid merencanakan untuk melakukan demokarena tidak rela kepala sekolahnya dipecat tanpa ada alasan yang jelas. Pergerakan murid untuk melakukan aksi demo nyaris terjadi sehari pascapemecatan kepala sekolah. Namun, Siama, S.Ag cepat meluncur ke sekolah untuk menenangkan muridnya untuk tidak melakukan aksi demo.

Menurut Siama,S.Ag, pemecatan dirinya sebagai Kepala MTs Muhammadiyah Lempangeng oleh pengurus Muhammadiyah Cabang Lempangeng, dilakukan saat dirinya sedang mengikuti Diklat Sertifikasi Guru di Makassar. Tidak pernah ada pemberitahuan sebelumnya dari pihak pengurus Muhamadiyah Cabang Lempangen mengenai rencanapemecatan dirinya. Karena itu, katanya, sikap yangdiambil mereka sungguh tidak beralasan bahkan melanggar aturan serta melecehkan hasil keputusan rapat dewan guru prihal pemilihan kepala sekolah. Dia juga mengaku, dirinya menjadi kepala sekolah berdasarkan rapat dewan guru, kemudian diusulkan ke Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa saat itu untuk mendapatkan persetujuan selaku guru negeriyang mendapatkan tugas tambahan di sekolah tersebut. .

Tidak hanya itu, sebelumnya dirinya dinyatakan lulus calon seleksi kepala sekolah, sehingga pemecatan sebagai kepala sekolah oleh pengurus Muhamadiyah Cabang Lempangeng dinilai melanggar aturan. Kasus tersebut sudah disampaikan kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa. Hal ini dibenarkan, Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam (Dipenda) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa, Drs.H Abd Rahman, M.Ag. Bahkan, dia menegaskan , surat pemecatanKepala MTs  Muhammadiyah Lempangeng oleh pengurus Muhammmadiyah Cabang Lempangeng sudah masuk laporannya di kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa. Namun pihaknya tidak akan mau campur terlalu jauh karena kasus tersebut merupakan masalah internal, dimana pengangkatan dan pemberhentian kepalasekolah bagi sekolah swasta termasuk MTs Muhammadiyah Lempangeng adalah kewenangan pihak yayasan.

Kendati demikian, pihaknya sudah mengirim surat kepadapengurus daerah dan Wilayah Muhammadiyah untuk mendapatkan penjelasan dan mekanisme pengangkatan kepala sekolah di lingkupMuhammadiyah. JIka nantinya, Siama,S. Ag, tidak dipakai lagi menjadi kepala sekolah, maka pihaknya akan menarik ke Kantor Kementerian AgamaGowa untuk mendapatkan tugas tambahan sebagai pengawas.

Berbagai sumber di lapangan mengungkap, kinerja dan kemampuan Siama,S.Ag selama memimpin sekolah ini cukup bagus, bahkan dua tahun terakhir jumlah murid makin bertambah dibanding sebelumnya jumlah murid hanya puluhan orang.Jadi, tak benar kalau Siama tidak lagi dibutuhkan, apalagi gagal memimpin di sekolah ini. Buktinya, semua murid dan sebagian besar guru tidak setuju kalau Siama S.Ag dipecat jadi kepala sekolah.

Sebaliknya yang tidak setuju Siama, S.Ag menjadi Kepala MTs Lempangeng, menurut sumber, adalah para pengurus CabangMuhammadiyah Lempangeng. Makanya, mereka menempatkan kepala sekolah yang mau diatur dan punya kepentingan dibalik pengangkatan kepala sekolah baru tersebut.

Gelagat ketidaksetujuan pengurus Muhammadiyah Cabang Lempangeng terhadap Siama.S.Ag menjadi Kepala MTs Muhammadiyah sudah terlihat sejak awal. Alasan yang banyak dihembuskan karena Siama S.Ag bukan kader Muhammadiyah yang kental, sehingga dipandang perlu melibatkan kader Muhammadiyah yang diharapkan bisa mengembangkan pendidikan sesuai amanat organisasi Muhammadiyah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline