Sebelumnya saya ingin mengucapkan, “Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1939. Semoga kebaikan Dharma selalu menyertai kita semua.”
Bali menyajikan sisi keindahan lain di Hari Raya Nyepi. Kita bisa menikmati ketenangan dan damainya Pulau Seribu Pura ini. Jauh dari kesan ingar-bingar. Tiap tahunnya, banyak akomodasi atau penginapan yang menawarkan “Nyepi Package”. Best Western Kuta Beach salah satunya. Selama tujuh tahun tinggal di Pulau Dewata, ini kali pertama saya merasakan Nyepi di hotel.
Pagi itu, Selasa (28/3) sekitar pk 06.50 Wita, buru-buru saya keluar kamar dan menuju rooftop. “Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali,” ujar saya membatin, mengarahkan kamera ke ufuk timur dan segera mengambil foto fenomena matahari terbit. Tadinya saya pesimis karena hujan turun amat deras. Beruntung langit kembali cerah kurang dari satu jam.
Inilah salah satu keunggulan Best Western Kuta Beach. Kamu bisa memandangi pesona matahari terbit maupun terbenam di lantai lima. Ditambah lagi deretan meja dan kursi rotan sintetis berwarna cerah serta kolam renang yang bentuknya memanjang, membuat tampilan area ini kian memikat hati.
Seusai ambil foto, saya baru sadar kalau ini Hari Raya Nyepi. Tidak ada suara bising lalu-lalang kendaraan bermotor. Tenang dan damai. Yang terdengar hanyalah nyanyian merdu debur ombak Pantai Kuta yang jaraknya hanya terpaut dua menit berjalan kaki saja. Dari rooftop itu pula, kamu bisa melihat keberadaan pantai eksotis itu.
Jam breakfast telah tiba. Saya turun ke lantai dasar, tempat di mana Taste Restaurant berada. Dalam Nyepi Package, kita akan menginap selama tiga hari dua malam. Dapat waktu makan sebanyak empat kali. Rinciannya adalah, sarapan pagi di hari kedua dan ketiga, makan siang dan malam di hari kedua. Sementara menu yang dihidangkan selalu berbeda. Antara makan pagi, siang dan malam, tidak sama. Format yang dipakai adalah buffet atau prasmanan.
Karena sistemnya buffet, maka pilihan menunya amat beragam. Mulai dari hidangan pembuka, utama sampai penutup. Ada aneka roti dan kue, bubur ayam, sayur sop, fish sweet sour, fried noodle, yoghurt, mixed lettuce, fruits, fresh juice, jamu, dan lain sebagainya.
Pada Indonesian Corner, saya tertarik dengan deretan bumbu masakan seperti bawang merah dan putih, potongan cabai dsb, yang diletakkan pada cobek batu dilapisi daun pisang. Selain itu, di sini juga ada kolak, mini pancake, minuman jamu (beras kencur, wedang jahe, kunyit asam). Kamu juga bisa pesan omelet atau telur mata sapi dengan tingkat kematangan sesuai selera.
Pilihan menu sarapan saya kali itu adalah, nasi putih dengan sosis ayam dan ikan asam manis, omelet dan telur mata sapi, bubur ayam, secangkir kopi dan orange juice. Rasa bubur ayamnya unik, judulnya Chicken Chinese Porridge. Kaldu ayamnya ada sedikit rasa jahe dan wewangian rempah ketika menyentuh lidah. Kemudian ikan asam manisnya pun enak, tanpa duri. Bumbunya terasa pas ketika dipadu nasi putih.
Karena ini Hari Raya Nyepi dan kebetulan Taste Restaurant berada di samping jalan Benesari persis, maka disekelilingnya ditutupi kain berwarna hitam agar tidak terlihat secara langsung dari luar area hotel.
Suasana Ceria dan Menyenangkan
Bagaimana dengan kamarnya? Saya menempati kamar nomor 4430, berada di lantai empat. Dua hal yang saya rasakan ketika membuka pintu, suasananya terasa ceria dan menyenangkan.