Lihat ke Halaman Asli

darwinarya

TERVERIFIKASI

Photographer Specialized Hotels and Resorts

Banjir Keringat Cicipi Hidangan Khas Manado

Diperbarui: 19 Oktober 2016   15:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seporsi Hidangan Khas Manado yang Saya Pesan

Beberapa waktu lalu, saudara sepupu 'ngidam' dibelikan makanan khas Manado. Waduh, bingung saya! Karena di Denpasar setahu saya enggak banyak rumah makan jual hidangan itu. Tapi akhirnya ketemu juga di Restoran Roa Jalan Raya Puputan, Renon, Denpasar. Waktu itu enggak sempat makan, hanya bungkus buat dia. Nah, Sabtu (17/9) kemarin, saya balik lagi ke sana untuk cicipi cita rasanya.

Halaman Depan Sekaligus Ruang Makan Outdoor

Setiba di sana, ketika pintu masuk yang terbuat dari kaca itu saya dorong, aroma bumbu dan rempah tercium kuat. Baunya harum menggugah selera. Ada dua "kakak" yang berjaga, cewek dan cowok. Mengenakan seragam berwarna putih bersih. Keduanya berlogat Manado kental.

Deretan lauk memenuhi etalase kaca. Ada ayam woku, ayam rica, ayam buluh, cumi woku, dan sebagainya. Lantaran ini kali pertama makan di restoran khas Manado, saya pun bingung mau pesan lauk apa. Kalimat 'pamungkas' pun terucap, "Lauk apa yang paling populer di tempat ini?" Salah satu dari mereka menjawab, "Ikan roa."

Selain lauk pauk, Rumah Makan Roa juga menawarkan aneka jajanan khas Manado

Baiklah, saya pesan ikan roa setengah porsi, ayam rica-rica, sayur guluh dan tak ketinggalan roti panada. Selagi menunggu pesanan tiba, saya amati dekorasi ruangan. Suasananya nyaman, tenang dan ber-AC. Meski berada di tepi jalan utama, suara bising lalu-lalang kendaraan tak begitu terdengar. Temboknya dilapisi wallpaper warna cokelat muda dan bercorak senada dengan lantainya. Sementara sisi lain dipasangi kaca-kaca berukuran besar. Jadi kesannya lebih terbuka dan cerah.

Suasana Ruang Indoor

Pada ruang indoor, ada dua jenis tempat duduk, kursi yang terbuat dari kayu dan sofa empuk berwarna merah. Sementara outdoor disediakan bangku-bangku panjang bisa memuat orang banyak. Tapi sayang, di sini tidak tersedia akses WiFi.

Roti Panada Isian Ikan Cakalang

Selang 15 menit kemudian, pesanan kami tiba. Ikan roa dicacah sedemikian rupa dan agak berminyak. Lauk ini yang paling 'nyelekit' di lidah. Saking pedasnya sampai batuk saya karena kaget. Tapi bikin nagih. Serius deh.

Roa Saos Kemasan, Cocok Buat Oleh-oleh

Untuk menangkal sensasi pedas yang 'njambak' itu, teguklah teh panas. Wohhh... Makin dahsyat rasanya. Efeknya, kaki bisa nendang-nendang ke mana-mana. Kalau dirasa masih kepedasan, bisa memakan roti panada. Indera pengecap langsung maknyesss seketika. Tekstur roti yang empuk dan lembut dengan isian ikan cakalang itu dapat meredam secara sempurna.

Perlahan namun pasti, tubuh saya mulai dibasahi cucuran keringat. Tingkat pedasnya memang sedikit kurang ajar. Tapi justru itulah letak keseruan makan sore kami kali itu.





BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline