Teman-teman yang doyan makan mie ayam dan kebetulan berada di seputaran Denpasar, jangan lewatkan tempat makan satu ini.
Meski berupa warung sederhana, namun cita rasa mie ayamnya patut diacungi jempol.
Bakso & Mie Ayam Surabaya berada di jalan PB Sudirman, Denpasar. Tak jauh dari gerai toko buku Togamas atau sebelum pertigaan lampu merah Universitas Udayana, bila Anda datang dari arah Waturenggong. Buka tiap hari, mulai pk 11.00 - 21.00 Wita.
Tidak seperti warung biasanya, di sini ruang makannya memanjang. Mirip lorong atau gang. Bisa menampung sekitar 60'an pelanggan.
Ada banyak jenis mie ayam yang ditawarkan, diantaranya mie ayam biasa, bakso, pangsit, jamur, telur hingga lengkap.
Setelah pesan menu, Anda diharuskan membayar lebih dulu di kasir. Nanti diberi struk pembayaran. Anda juga akan ditanya, pesanan atas nama siapa. Ketika pesanan siap diantar, pegawai akan memanggil nama sesuai struk dengan nada lantang.
Sebelum anda duduk, harap perhatikan tinggi meja. Beberapa diantaranya ada yang agak rendah, sehingga cukup menyulitkan sewaktu makan. Tampaknya meja itu diperuntukkan bagi pelanggan yang datang membawa buah hatinya yang masih kecil.
Proses memasaknya termasuk cepat. Kurang dari 15 menit, pesanan telah tersaji di atas meja.
Kali itu saya memesan mie ayam lengkap. Antara mie dan baksonya dipisah. Di dalam mangkuk mie yang tak berkuah itu terdapat mie kuning, sayur sawi hijau, daging ayam yang dicincang kasar dan irisan jamur. Sementara mangkuk satunya berisi kuah bening, dua bakso dan satu pangsit basah.
Pertama-tama, saya cicipi kuah beningnya terlebih dahulu. Hmmm ... Terasa asin dan gurih, tapi tak begitu kuat. Citarasa kuah macam ini, menurut saya, nyaris sama dengan kedai mie ayam 'kelas menengah' yang seporsinya dibanderol Rp 25 ribu.
Usai cicipi kuah, kini saatnya mencampur seluruhnya ke dalam satu wadah mangkuk.
Tekstur isian pangsit basahnya terasa kenyal. Beberapa kali lidah saya mendeteksi adanya remah-remah tulang ayam. Tak perlu khawatir terluka, karena tulang itu bakal hancur sekali gigit.
Dari semangkuk mie ayam spesial ini, titik kenikmatan terletak pada kuah dan mie kuningnya. Mienya diproduksi sendiri. Bisa dilihat dari bentuk dan ukurannya.
Yang kurang dari tempat makan ini, menurut saya adalah, ruang untuk membersihkan mangkuk kotor dan toilet yang dibiarkan terbuka. Dan itu menghadap langsung ke pelanggan yang sedang makan. Sebisa mungkin anda pilih tempat duduk bagian depan atau paling belakang sekalian. Jangan di tengah.