Lihat ke Halaman Asli

Penegakan Budaya Anti Korupsi dimulai dari Jalan

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagaimana kita ketahui, bahwa korupsi di negara kita, telah mengakar dan membudaya di hampir seluruh sendi kehidupan kita. Sebenarnya penegakan budaya antikorupsi, bukan masalah penegakan hukum atau penegakan aturan, tetapi lebih dari itu masalah budaya, kebiasaan, dan pengendalian diri, hal harus dimulai dari hal yang kecil, dan dimulai dari Jalan.

Seperti yang kita lihat di jalan, bahwa kesadaran masyarakat dalam mematuhi peraturan lalu lintas pun sangat rendah, contohnya bila kita melihat kendaraan bermotor, seringkali ketika lampu lalu lintas menyala kuning, yang seharusnya memperlambat laju kendaraannya, tetapi malah mempercepat laju agar bisa melewati lampu merah.

Lalu apa hubungannya dengan penegakan budaya anti korupsi?

Pada prinsipnya contoh pelanggaran lampu merah di atas akan menjadi indikasi, bagaimana ketika seorang pengendara kendaraan bermotor melanggar lampu merah, dan hal ini telah menjadi kebiasaan, dipastikan jika orang tersebut  berprofesi sebagai abdi negara, akan terbiasa pula dalam berkorupsi.

Aturan lalu lintas saja dilanggar, pasti pengendalian diri dalam menegakan kejujuran di lingkungan kerja juga dilanggar.

Alangkah baiknya bila kesadaran mematuhi aturan berlalu-lintas di jalan diterapkan sejak dini, dan mungkin akan menjadi test case yang baik, bilamana para calon pejabat negara atau abdi negara sebelum menduduki jabatan tertentu, tidak hanya ditest pengetahuan teknis saja, tetapi ditest juga bagaimana berperilaku di Jalan.

Selain itu perlu juga ada reward dalam penegakan aturan berlalu lintas, bilamana ada pengendara kendaraan bermotor mematuhi aturan lalu lintas, akan diberi penghargaan, dan mungkin ini bisa diterapkan dengan memanfaatkan teknologi yang ada, misalnya CCTV.

Reward pun bisa dilakukan dalam penegakan budaya anti korupsi, misalnya bagi institusi negara yang memiliki tingkat penyelewengan anggaran keuangan yang paling minim, akan mendapatkan penghargaan, mungkin sebaiknya tim penilai harus independen.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline