Lihat ke Halaman Asli

Buat Kamu

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ku di sini hanya tuk menunggu detik demi detik, waktu yang terus ku jadikan tumpuan harapanku terasa makin lambat berjalan, semua terasa sirna sesaat ketika ku tatap wajahmu..semua kebosananku yang selama nih membelengguku seakan hilang sejenak..

ku ingat wajahmu tapi tak bisa kurengkuh, rinduhku hanya bisa menjadi cerita, akhirnya ku sadar bahwa keadaan ini akibat ku, kau jauh pun karna ku..

cinta ku cukup kau rasakan tak perlu kau ungkap, jiwa ini serasa pergi jauh dari ragaku, kini cintaku & cintamu tak mungkin bersatu, dimensi kita berbeda ku dekat tapi tak bisa kau sentuh, ku hanya bisa tersenyum di sampingmu walaupun kau membalas senyumku dengan tangismu karna kini ku telah tiada, cintaku kan selalu tumbuh dalam hatimu cuma ragaku yang terlelep tapi cintaku kan selalu menjagamu...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline