Lihat ke Halaman Asli

A Darto Iwan S

Menulis bukan karena tahu banyak, tapi ingin tahu lebih banyak.

DeepSeek dan OpenAI Mana yang Layak Dipilih

Diperbarui: 31 Januari 2025   10:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Darto + Tool AI

Dalam beberapa bulan terakhir, dunia teknologi telah dikejutkan oleh peluncuran DeepSeek, sebuah chatbot AI asal Tiongkok yang menawarkan alternatif menarik bagi OpenAI. Artikel ini akan membahas perbandingan antara kedua platform ini, melihat kelebihan dan kekurangan masing-masing, serta isu-isu terkini yang relevan. Mari kita mulai dengan memahami latar belakang kedua sistem ini.

OpenAI dikenal luas dengan produk unggulannya, ChatGPT, yang telah menjadi salah satu chatbot AI terpopuler di dunia. OpenAI menggunakan metode pembelajaran yang menggabungkan umpan balik manusia untuk meningkatkan akurasi dan relevansi jawaban.

Di sisi lain, DeepSeek muncul sebagai pesaing baru yang menawarkan model open-source dengan biaya jauh lebih rendah. Peluncurannya pada Januari 2025 telah menarik perhatian banyak pengguna dan pengembang.

Belakangan ini, DeepSeek menjadi sorotan karena beberapa isu penting. DeepSeek berhasil menjadi aplikasi gratis teratas di AS dengan lebih dari dua juta pengguna dalam waktu singkat sehingga popularitasnya meningkat.

Ada pula sorotan mengenai kontroversi keamanan Deepseek itu sendiri. Ada kekhawatiran mengenai pengumpulan data pengguna oleh DeepSeek yang disimpan di server. Microsoft dan OpenAI menuduh DeepSeek mengeksfiltrasi data dari API mereka, mirip dengan menjiplak resep rahasia untuk membuka restoran sendiri.

DeepSeek dan OpenAI merupakan dua model AI yang menawarkan pendekatan berbeda dalam pelatihan dan kinerja. Perbedaan metode pelatihan ini memiliki dampak signifikan terhadap kemampuan penalaran dan efisiensi operasional mereka. Berikut adalah analisis mendalam mengenai perbedaan tersebut.

DeepSeek menggunakan strategi pembelajaran penguatan (Reinforcement Learning - RL) yang inovatif. Dengan pendekatan ini, model dapat mengembangkan keterampilan penalaran tanpa memerlukan fine-tuning yang diawasi secara ekstensif. Ini memungkinkan DeepSeek untuk menunjukkan perilaku penalaran lanjutan, seperti verifikasi diri dan refleksi. Misalnya, dalam pengujian matematika, DeepSeek mencapai akurasi 79,8% pada AIME dan 97,3% pada Math-500, yang menunjukkan kemampuannya dalam menyelesaikan masalah kompleks dengan baik.

Sebaliknya, OpenAI lebih mengandalkan metode pelatihan tradisional yang memerlukan sumber daya komputasi besar dan waktu yang lebih lama. Meskipun OpenAI menunjukkan kinerja superior dalam beberapa tugas, terutama dalam pengkodean dan konteks kompleks, metode pelatihannya yang lebih intensif dapat menjadi hambatan dalam hal efisiensi biaya dan waktu. Perbedaan metode pelatihan ini berdampak langsung pada kinerja kedua model.

Perbandingan Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan DeepSeek

  • DeepSeek menawarkan akses yang jauh lebih murah dibandingkan OpenAI. Misalnya, biaya API untuk satu juta token hanya $0,55 untuk input dan $2,19 untuk output, sementara OpenAI mengenakan biaya hingga $6014.
  • Dengan sifat open-source, DeepSeek memungkinkan pengguna untuk memodifikasi dan mendistribusikan model sesuai kebutuhan mereka. Ini seperti memiliki resep masakan yang bisa Anda ubah sesuai selera pribadi.
  • Dalam pengujian matematika dan pemrograman, DeepSeek menunjukkan hasil yang sebanding atau bahkan lebih baik dibandingkan OpenAI.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline