Pernahkah kamu menonton film-film seperti Iron Man yang punya asisten cerdas bernama Jarvis? Atau mungkin kamu sering menggunakan Google untuk mencari informasi? Tahukah kamu, teknologi di balik kemampuan komputer untuk "berpikir" seperti manusia itu disebut Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence. Salah satu cabang dari Kecerdasan Buatan yang paling populer saat ini adalah Pembelajaran Mesin atau Machine Learning.
Bayangkan kamu sedang mengajari adikmu mengenali berbagai jenis buah. Kamu tunjukkan gambar apel, jeruk, dan pisang, lalu bilang, "Ini apel, ini jeruk, dan ini pisang." Lama-kelamaan, adikmu akan bisa membedakan buah-buahan lain yang belum pernah dilihatnya, kan? Nah, Pembelajaran Mesin itu mirip seperti itu. Komputer "diajari" untuk mengenali pola-pola dalam data yang sangat besar. Semakin banyak data yang diberikan, semakin pintar komputer itu dalam mengambil keputusan.
Jadi, intinya, Pembelajaran Mesin adalah kemampuan komputer untuk belajar dan berkembang tanpa harus diprogram secara eksplisit. Komputer belajar menggunakan algoritma khusus. Algoritma ini seperti resep masakan. Kamu mengikuti resep, dan kamu akan mendapatkan hasil yang diinginkan. Begitu juga dengan komputer, ia mengikuti algoritma untuk menemukan pola dalam data.
Ada banyak jenis algoritma Pembelajaran Mesin, tapi kita akan bahas dua yang paling umum, yaitu Supervised Learning dan Unsupervised Learning.
Supervised Learning bisa dibayangkan sebagai guru kecil untuk komputer. Bayangkan kamu sedang belajar matematika. Gurumu memberikan soal-soal latihan beserta jawabannya. Kamu belajar dari soal-soal tersebut dan mencoba menyelesaikan soal-soal baru dengan cara yang sama. Nah, Algoritma Supervised Learning bekerja dengan cara yang mirip.
Algoritma Supervised Learning adalah jenis algoritma dalam Machine Learning yang digunakan untuk memprediksi nilai suatu variabel berdasarkan data yang sudah ada dan diberi label. Label ini seperti jawaban benar dalam soal matematika yang kamu kerjakan. Dengan kata lain, algoritma ini "diajarkan" untuk menemukan hubungan antara data input dan output yang diinginkan.
Misalnya, kita ingin memprediksi harga rumah. Kita memiliki data berupa luas rumah, jumlah kamar, lokasi, dan harga jual rumah-rumah yang sudah terjual. Data harga jual ini adalah label kita. Dengan menggunakan algoritma Supervised Learning, kita bisa melatih komputer untuk memprediksi harga rumah baru berdasarkan luas, jumlah kamar, dan lokasinya.
Bagaimana Cara Kerjanya? Kita memberikan data yang sudah ada dan diberi label kepada algoritma. Data ini akan digunakan untuk "melatih" algoritma. Algoritma akan mencari pola atau hubungan antara data input (luas, jumlah kamar, lokasi) dan data output (harga rumah). Setelah dilatih, algoritma dapat digunakan untuk memprediksi harga rumah baru berdasarkan data input yang belum pernah dilihat sebelumnya.
Algoritma Supervised Learning sangat berguna dalam banyak bidang, seperti bisnis, keuangan, kesehatan, dan ilmu pengetahuan. Dengan kemampuannya memprediksi dan mengklasifikasikan data, algoritma ini dapat membantu kita membuat keputusan yang lebih baik dan efisien. Ini merupakan adalah alat yang sangat powerful dalam dunia Machine Learning. Dengan memahami cara kerjanya, kita bisa lebih menghargai teknologi di sekitar kita dan bahkan mungkin mencoba membuat model pembelajaran mesin sendiri.
Apa itu Algoritma Unsupervised Learning? Algoritma Unsupervised Learning adalah jenis algoritma dalam Machine Learning yang digunakan untuk menemukan pola-pola tersembunyi dalam data tanpa adanya label atau target yang sudah ditentukan sebelumnya. Algoritma ini mencoba mengelompokkan data berdasarkan kesamaan fitur yang mereka miliki.