Lihat ke Halaman Asli

A Darto Iwan S

Menulis bukan karena tahu banyak, tapi ingin tahu lebih banyak. (Darto, 22 Oktober 2024)

AI dan Perlindungan Data Pribadi, Waspada!

Diperbarui: 21 November 2024   07:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

AI dan Perlindungan Data Pribadi. (sumber:karya sendiri dengan tool AI)

Ingat kasus kebocoran data pengguna F******k yang melibatkan C*******e A******ca? Data pribadi jutaan pengguna disalahgunakan untuk memanipulasi hasil pemilihan umum. Kasus ini menunjukkan betapa rentannya data pribadi kita dan bagaimana data tersebut dapat disalahgunakan untuk tujuan yang tidak etis.

Aplikasi pengenalan wajah yang digunakan oleh beberapa pemerintah untuk pengawasan massal. Teknologi ini dapat digunakan untuk melacak gerakan individu tanpa persetujuan mereka, mengancam kebebasan sipil.

Beberapa algoritma AI telah terbukti memiliki bias gender atau ras. Misalnya, perangkat lunak rekrutmen yang lebih cenderung memilih kandidat pria daripada wanita untuk posisi tertentu. Hal ini menunjukkan pentingnya kualitas data yang digunakan untuk melatih AI. Ini beberapa hal terkait Privasi dan Keamanan Data yang telah benar-benar terjadi beberapa waktu lalu.

Lalu apa itu privasi dan keamanan data? Privasi data adalah hak individu untuk mengontrol informasi pribadi mereka. Ini mencakup hak untuk mengetahui data apa yang dikumpulkan, bagaimana data itu digunakan, dan dengan siapa data itu dibagikan. Sementara itu, keamanan data adalah tindakan melindungi informasi dari akses, penggunaan, pengungkapan, gangguan, perubahan, atau penghancuran yang tidak sah.

Disatu sisi, kita tahu bahwa kecerdasan artifisial (AI) adalah simulasi proses kecerdasan manusia dalam mesin yang diprogram untuk berpikir seperti manusia dan meniru tindakannya. AI dapat belajar dari pengalaman, menyesuaikan diri dengan informasi baru, dan melakukan tugas-tugas yang biasanya membutuhkan kecerdasan manusia.

Kaitan antara privasi data, keamanan, dan AI sangat erat. AI sangat bergantung pada data untuk belajar dan berkembang. Namun, pengumpulan data dalam jumlah besar ini menimbulkan pertanyaan: Sejauh mana data pribadi kita aman dalam tangan AI? Bukankah ini paradoks? Di satu sisi, AI menawarkan banyak manfaat, tetapi di sisi sisi lain, ia juga mengancam privasi kita.

Pengumpulan data besar-besaran oleh AI telah menjadi praktik umum di kalangan perusahaan teknologi. Google, misalnya, mengumpulkan data pencarian pengguna untuk menyempurnakan algoritma pencarian dan menargetkan iklan. F******k juga mengumpulkan data pengguna dalam skala yang sangat besar untuk memahami perilaku pengguna dan menawarkan pengalaman yang lebih personal.

Namun, pengumpulan data yang tidak terkendali ini menimbulkan kekhawatiran. Kasus C*******e A******ca menunjukkan betapa mudahnya data pribadi disalahgunakan untuk memanipulasi opini publik. Bagaimana kita bisa memastikan bahwa data pribadi kita tidak jatuh ke tangan yang salah?

Pemerintah Indonesia memang telah mengeluarkan beberapa regulasi terkait penggunaan data, terutama dalam beberapa tahun terakhir seiring dengan semakin pentingnya isu privasi data.

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE): Meskipun UU ITE ini lebih luas cakupannya, terdapat beberapa pasal yang mengatur tentang perlindungan data pribadi, seperti larangan penggunaan data pribadi tanpa izin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline