Hipertensi pada kehamilan merupakan suatu penyakit yang sangat sering menyertai suatu kehamilan dimana hal ini sangat mempengaruhi angka kematian ibu dan janin.1
Penyakit hipertensi pada kehamilan diklasifikasikan sebagai berikut2,3,4 :
A. Preeklampsia - Eklampsia.
Hipertensi dan proteinuria setelah kehamilan 20 minggu.
B. Hipertensi kronik dengan atau tanpa superimposed preeclampsia
Hipertensi kronik yang disertai proteinuria.
C. Hipertensi kronik
D. Hipertensi gestasional
Timbul hipertensi pada kehamilan yang tidak disertai proteinuria hingga 12 minggu paska persalinan.
Hipertensi kronik sendiri didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik lebih atau sama dengan 140 mmhg dan atau tekanan darah diastolik lebih atau sama dengan 90 mmhg yang telah ada sebelum kehamilan, pada saat kehamilan 20 minggu yang bertahan sampai lebih dari 20 minggu pasca partus1 atau setelah 12 minggu menurut kepustakaan yang lain.4 Hipertensi pada kehamilan secara epidemiologi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
1. Usia