Di akhir tahun-tahun ini apalagi pada masa pandemi dan pasca pandemi banyak sekali orang-orang di luar sana yang menghabiskan waktu untuk rileksasi ke tempat terbuka seperti pantai, wisata dan hutan. Perkembangan pencinta ke estetikaan alam sangat melesat setelah masa covid-19.
Begitu juga dengan Hidayat Pawana Suta mulai aktif bertualang dan menyebar luaskan video di media sosial dengan tips kereatif dengan tekanan dan keadaan yang sedang di hadapainya. Bushcraft adalah mencari maknan di hutan dengan tekanan dan ke adaan nah Hidayat Suta pada tahun 2019 suka menonton di televisi dan di aplikasi video-video yang bisa membuatnya lebih paham tentang bushcraft khusnya mencinta alam.
Menurut wawancara di balik layar sebuah program Pesona Indonesia (TVRI) Hidayat Suta mengaku mengidentifikasi para host petualang Indonesia dan host channel NatGeo, setelah sering menonton konten-konten beraktivitas di alam bebas ia pun mulai membuat konten yang menarik dan inovatif dengan
gaya yang nyentrik yaitu suka lobcat-loncatan di atas batu bak orang parkour. Selain itu ia ketika meriview tentang buah yang memiliki manfaat ia tak luput menyebutkannya dan menyebutkan nama ilmiah nya.
Bukan hal itu saja Hidayat Suta suka memberikan tata cara berlindung menghadapi tantangan alam.
Menurutnya dalam teknik bertahan hidup itu yang perlu dilatih adalah kesehatan dan ke kekuatan Fisik serta mental, dan keterampilan. Seperti halnya membuat api, membuat perlindungan sementara, pengetahuan botani dan zoologi praktis, selain teknik ada beberapa sisi yang perlu dimaknai dalam teknik bertahan hidup, salahsatunya di bawa happy ketika menghadapi segala kondis. Teknik membuat api untuk kebutuhan memasak, menghangatkan tubuh, mengusir binatang buas hingga membuat tanda-tanda darurat.
Saat berkegiatan di alam terbuka bukanlah hal yang mudah, ada hal-hal yang perlu diperhatikan saat membuat api, yaitu arah udara, pemanas (pemantik, fire starter, bowdril, dll) dan bahan bakar (batang, ranting, dedaunan kering, kapas, dll).
Intinya yang harus di perhatikan ; pemantik, bahan bakar, dan kondisi.
Hal-hal itu biasa disebut dengan segitiga api, jika salah satu unsur tersebut tidak ada, maka api akan sulit untuk didapatkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H