Lihat ke Halaman Asli

Muhamad Nur Alim

Mahasiswa Prodi PGSD UM Kuningan

Inovatif, Pemuda Asal Kuningan Ubah Sampah Pupuk Organik untuk Lahan Pertanian

Diperbarui: 4 Juli 2024   19:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

04/07/2024. Dokpri

Sampah dapur yang tidak dikelola dengan baik maka dapat menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan sehingga membuat kesehatan masyarakat terganggu. Oleh karenanya, kesadaran masyarakat tentang pemanfaatan sampah dapur menjadi pupuk organik tersebut masih perlu ditingkatkan agar mereka mau berpartisipasi dalam pemisahan limbah dan penggunaan pupuk organik, sehingga nantinya akan mendatangkan manfaat tersebut baik untuk meningkatkan perekonomian mereka atau bisa untuk mengembangkan lahan pertaniannya.
Seorang Pemuda 21 tahun di Sebuah Desa di Babakanmulya, Jalaksana memanfaatkan Sampah Dapur untuk dijadikan pupuk organik untuk Lahan Pertaniannya yang kurang lebih dengan luas 2 Hektar, dengan berbagai jenis Tumbuhan yang ia tanam seperti : Cabai, Pisang, Pepaya, Sereh, dll

Foto tumbuhan/Dokpri


"Awalnya si saya coba-coba karena ada Fyp di tiktok mengenai Sampah dapur dan kebetulan Sodara punya Toko Buah jadi saya bemanfaatkan yang ada untuk di permentasi, engga itu aja saya juga gunakan Daun kelor, Anggrek sawah, lumut, Jantung pisang dll, setelah itu saya coba ke Lahan Saya yang awalnya dalam setiap Pemupukkan memerluhkan beberapa kali Pupuk An Organik Alhamdulillah setelah menggunakan ini menurun 30%" Ujar Putri, Selaku Pemuda Inovatif tersebut.

Foto pupuk/Doktri. 


Putri berharap inovasi yang ia kembangkan tersebut, dapat membantu masyarakat luas dan menjadi solusi untuk mengurangi masalah sampah organik yang ada di Indonesia.
Jangan pernah meremehkan ide-ide yang mungkin terdengar sangat mustahil untuk dilaksanakan. Jangan pernah khwatir untuk mengembangkannya. Jangan hiraukan apa kata orang lain dan buktikan bahwa kamu bisa menciptakan inovasi yang solutif," ucapnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline