Karakter adalah kebiasaan atau tabiat yang sudah tertanam dan bisa disebut dengan sifat yang membedakan seseorang dengan orang lain. Karakter biasanya menjadi ciri khas seseorang yang menonjol sehingga dengan karakter kita dapat membedakan antara seseorang dengan orang yang lainnya walau diantara ribuan orang sekalipun.
Pada tulisan saya kali ini, saya katakan bahwa seorang laki-laki harus memiliki karakter. Mengapa demikian? Karena laki-laki dilahirkan untuk menjadi seorang pemimpin dan sejatinya seorang pemimpin adalah contoh bagi yang lain, bukan hanya bagi anggotanya tapi siapapun yang berada di sekitarnya.
Lalu karakter seperti apa yang harus ditanamkan?
1. Image / Penampilan
Hal pertama yang orang lain lihat pada diri kita adalah gaya berpenampilan kita. Itulah kenapa orang lain bisa langsung menilai kita walau hanya melihat penampilan. Karena penampilan kita mengkomunikasikan siapa diri kita. Sekalipun ada orang yang mengatakan bahwa jangan menilai seseorang hanya dari cangkangnya. Tapi nyatanya bahwa hal yang paling mudah dan simple untuk menilai seseorang adalah dengan gaya berpenampilan, dan secara tidak kita sadari kita selalu menilai seseorang melalui penampilan.
Contoh:
Orang mengenakan kemeja yang dimasukkan dengan celana bahannya, dasi, jas dan sepatu pantofel yang tak lupa ia kenakan juga, menggambarkan bahwa dia adalah seorang pegawai kantoran.
Itulah yang tergambar dalam pikiran kita.
contoh lain:
jika kita melihat seseorang mengenakan sepatu boots, mengenakan kaos dan celana panjang dengan cangkul di pundaknya.
Secara spontan Kita akan tahu bahwa dia adalah seorang petani. Tidak mungkin kita menilai bahwa dia adalah seorang pegawai kantoran atau yang lainnya. Karena pakaian mereka berbeda. Itulah kenapa saya katakan bahwa pakaian atau penampilan mengkomunikasikan siapa diri kita. Maka hati-hati dalam berpenampilan. Setiap pakaian ada tempatnya, dan setiap tempat ada pakaiannya. Seorang laki-laki harus bijaksana dalam memilih pakaian, minimalnya bisa membedakan antara pakaian yang harus dipakai untuk kegiatan formal dan non formal.
2. Kedisiplinan