Lihat ke Halaman Asli

Muhamad Nur Alim

Mahasiswa Prodi PGSD UM Kuningan

Aku Ikhlas tapi Aku Rindu

Diperbarui: 11 Februari 2024   12:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi penulis. Dokpri

Hari ini adalah hari yang sangat menyenangkan dimana aku dinikahkan oleh seorang pria tampan, baik, sholeh, ganteng pula. menyenangkan bagiku saat awal aku dipinang olehnya. Aku merasa dia adalah pangeran ku didunia Ini. Setelah aku menikah dengan nya aku sangat bahagia sekali. Yap, suamiku itu  bernama M. Rafri Syaiban Nuhibbullah dan aku bernama Nafisya Putri Azzahra. 

Suamiku adalah seorang yang terkenal dengan kesholehan dan kegantengannya. saat menuju empat bulan menikah suamiku terkena penyakit kanker paru paru yang dimana dia harus dirawat di rumah sakit, saat aku mengantarnya ke rumah sakit hatiku begitu berdebar sangat kencang. Hingga dia masuk ke ruang IGD aku menyemangatinya untuk sembuh "kak, cepet sembuh ya pokonya adek bakal tunggu sampe kaka sembuh biar kita dapet bersama lagi, adek sendirian loh kak" aku berkata kepada suamiku. Dia hanya menjawab dengan senyuman manis dari pipinya itu, akhirnya aku melepaskan suamiku untuk diantarkan ke ruang IGD. Aku berdo'a kepada Allah swt agar suamiku diberi kesembuhan. "ya Allah aku mohon kesembuhannya untuk suamiku yang sekarang dia berada di ruang IGD ... Aaminnn" setelah itu suamiku dibawa ke ruang rawat. Ketika menunggu, dokter datang lalu memberi tau kabar bahwa suamiku besok harus dioperasi karna penyakitnya semakin parah dan dokter bilang bahwa operasi itu 50 % bisa diselamatkan dan 50% dia akan tiada. 

Hatiku mulai berdebar kencang saat mendengar lebar tersebut hingga kemudian aku langsung mendekat kepada suamiku dan berkata "kak cepet sembuh yaa , adek kangen liat muka kaka disini adek sendirian kak" suara ku mulai bergetar seraya aku mengeluarkan air mata dari mataku, seperti ada yang membisikan di telingaku " iya dek kaka insyaallah bisa sembuh adek jangan nangis kayak gitu dong adek doain kaka ya biar cepet sembuh"


KEESOKAN HARINYA......suamiku dibawa ke ruang operasi aku hanya bisa menangis dan menatap penuh kesedihan  "kaaaaaaa...a - dekkk  kaaa- ngenn - kaa - kakk" Setelah dokter keluar dari ruang operasi hatiku berdebar kencang dan berfirasat tidak enak. Lalu dokter menyampaikan kepadaku "apa benar ini dengan ibu fisyaa ?". Aku menjawab "iya benar dok ada apa ? bagaimana keadaan suami saya dok ?" dokter berkata "maaf suami ibu sudah tidak bisa diselamatkan walaupun beberapa kali kami  mencoba untuk menyelamatkan suami ibu tetap saja tidak bisa" seketika aku langsung berlari untuk memasuki ruang ICU dan lansung memeluknya sambil berteriak "kaaaa- kaaaakkkkk kenapa kaka meninggalkan fisya secepet ini fisya masih mau sama kakak..." 

Setelah pemakaman suami ku selesai, aku beranjak untuk pulang karna selama ini aku berada di kuburan suamiku 

sesampainya aku di rumah ternyata suamiku telah meninggalkan boneka yang sangat besar yaitu boneka tedy bear, aku langsung beranjak ke boneka itu dengan secarik surat di dekat bonekanya. Tak lama saat aku buka "dek , jangan lupa kasih nama boneka ini yaa ,kalo adek rindu sama kakak boleh adek peluk sepuas puasnya adek, kakak bakal ada di samping adek selalu" setelah aku membaca surat itu aku pun langsung menangis dan memeluk boneka itu erat erat kemudian aku berkata" makasih ya kak udah jadi suami yang terbaik untuk fisyaa , kakak yang tenang ya disana....AKU IKHLAS TAPI AKU RINDU.... "


Penulis : AISYA HISNI MUMTAZAH. SISWA SDIT TUNAS QUR'ANI (PONDOK PESANTREN DAARUL QOSHIDIN)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline