Sepulang shalat subuh
Aku duduk di teras depan asrama tempat ku bernaung
Ku buang pandanganku kedepan
Ku lihat sisa-sisa embun masih menyapa
Lapangan depan asramaku masih terselimuti kabut
Pucuk-pucuk dedaunan nan jauh belum terlihat nyata
Halimun masih memeluk erat tajuk-tajuk pohon
Sementara rambut ari di sekujur tangan bergidik melihat matahari yang belum terbit
Dingin...
Aku merasa bahwa ini adalah awal yang indah