Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN UM Sebarkan Sekolah Alam sebagai Salah Satu Program Trauma Healing pada Anak-Anak

Diperbarui: 12 November 2019   09:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa foto bersama anak anak dalam kegiatan Sekolah Alam | dokpri

Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Tanggap Bencana memiliki salah satu program unggulan yang menarik dan menyenangkan. Program tersebut bernama Sekolah Alam. Program ini dilaksanakan di Dusun Gunung Borok, Desa Sambik Bangkol, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara pada hari Minggu, 10 November 2019

Hal tersebut dilakukan berdasarkan dari dampak dari gempa bumi yang terjadi satu tahun silam tepatnya pada hari Minggu (5/8/2018) gempa mengguncang Lombok Utara pada malam hari dengan gempa susulan yang berulang kali terjadi. Situasi malam hari yang mencekam ini pun meninggalkan bekas trauma di hati dan pikiran banyak orang termasuk anak-anak. Dampak dari gempa dapat mempengaruhi psikologis anak karena ketakutan yang dirasakan ketika terjadi gempa.

Oleh karena itu Mahasiswa KKN Tematik Tanggap Bencana Universitas Negeri Malang berupaya melakukan kegiatan trauma healing pada korban terdampak gempa bumi. Salah satu kegiatan yang dilakukan melalui kegiatan sekolah alam ini

Mahasiswa melakukan kegiatan belajar mengajar kepada anak anak | dokpri

Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa KKN UM mengajak anak-anak kecil untuk belajar mengenal keelokan alam, belajar sambil bermain, selain itu juga diselipkan materi mengenai mitigasi bencana sesuai dengan tujuan KKN Tematik yang terfokus pada program tanggap bencana.

Selama kegiatan Sekolah Alam berlangsung, anak-anak tampak sangat antusias dalam mengikuti setiap materi yang diajarkan. "Anak-anak tampak sangat antusias menyambut keedatangan kami, dan sangat bersemangat mengikuti materi-materi yang kami ajarkan, kami sangat bersyukur sekolah alam ini memberi warna yang berbeda, yang bisa memberi contoh pengembangan berbagai aspek perkembangan anak. Baik berupa fisik-motorik, moral, bahasa, sosial-emosional, seni dan juga bahasa arab maupun bahasa inggris," tutur Vina, salah satu anggota tim bidang pendidikan dalam program tersebut.

Menurutnya kegiatan tersebut memberikan kesan dan manfaat lebih bagi anak-anak di sana, terlebih timnya mengusung beberapa permainan lokal yang sangat ramah dengan konsep alam.

"Dengan demikian, kami berharap setelah dari sini, mahasiswa bisa berfikir lebih kreatif dan inovatif dalam mendesign proses pembelajaran dan permainan ketika bersama anak-anak," tutupnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline