Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Tanggap Bencana Universitas Negeri Malang (UM) melakukan kegiatan pendampingan trauma healing kepada siswa SDN 1 Sambik Bangkol di Desa Sambik Bangkol, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara. Pelaksanaan kegiatan tersebut bertempat di SDN 1 Sambik Bangkol pada hari Jumat (8/11/2019).
Dalam kegiatan tersebut mahasiswa KKN mendapatkan dukungan dari bapak ibu guru SDN 1 Sambik Bangkol, Bapak Ahmad selaku guru olahraga mengatakan bahwa guru-guru disana sangat antusias dengan program mahasiswa KKN, harapannya melalui kegiatan trauma healing dan edukasi kebencanaan ini dapat bermanfaat terutama memberikan pengetahuan sejak dini kepada anak-anak. Pendampingan siswa dan tindakan trauma healing dirasa perlu diberikan kepada siswa yang terdampak gempa. Hal tersebut karena dampak dari gempa bumi yang terjadi satu tahun silam tepatnya pada hari Minggu (5/8/2018) gempa mengguncang Lombok Utara pada malam hari dengan gempa susulan yang berulang kali terjadi. Situasi malam hari yang mencekam ini pun meninggalkan bekas trauma di hati dan pikiran banyak orang termasuk anak-anak. Dampak dari gempa dapat mempengaruhi psikologis anak karena ketakutan yang dirasakan ketika terjadi gempa.
Oleh karena itu Mahasiswa KKN Tematik Tanggap Bencana Universitas Negeri Malang berupaya melakukan kegiatan trauma healing pada korban terdampak gempa bumi. Salah satu kegiatan yang dilakukan melalui kegiatan belajar prakarya untuk menghilangkan ketegangan pasca gempa, edukasi kebencanaan untuk memberikan pengenalan dan pemahaman tentang potensi bencana sedini mungkin, serta beberapa permainan untuk menghibur anak-anak. Kegiatan ini merupakan salah satu program trauma healing yang canangkan oleh tim KKN Tematik Tanggap Bencana Universitas Negeri Malang pada anak-anak SD sebab mereka belum memiliki kemampuan untuk mengartikulasikan perasaan.
Mahasiswa juga mengenalkan lagu Bencana, dimana dalam lagu tersebut berisi tindakan pertama yang dilakukan ketika terjadi bencana gempa bumi kepada adik SD, yaitu lindungi kepala, berlindung di kolong meja, hindari kaca, dan berlari menuju lapangan. Penyampaian lewat lagu diharap mudah diserap oleh anak anak dan mereka nampak sangat antusias.
“Berdasarkan observasi langsung kepada anak-anak kami berkesimpulan bahwa anak-anak masih syok dengan bencana gempa kemarin, jadi kita melakukan kegiatan seperti game, bernyanyi bersama, dan edukasi mitigasi bencana sebagai salah satu upaya trauma healing kepada anak-anak, hasilnya Alhamdulillah menggembirakan karena anak-anak sangat antusias menyambut kedatangan kami” tukas Thareq, koordinator tim KKN Tematik Tanggap Bencana UM wilayah desa Sambik Bangkol.
“Harapannya kami dapat memberikan banyak manfaat selama kami disini serta memperoleh pengalaman berharga melalui keterlibatan langsung dalam masyarakat,” Tutupnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H