Lihat ke Halaman Asli

Darmawan bin Daskim

Seorang petualang mutasi

Antara Menyesal dan Tidak

Diperbarui: 10 Maret 2022   08:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

olah pribadi

Bukan pilihan cita-cita profesi

“Pap, nanti setelah Wawan lulus dari kampus ini, bakal jadi pegawai negeri ya?”

Pertanyaan nakal itu diajukan kepada bapak persis saat mengantri daftar tes masuk ke sebuah kampus plat merah pada tahun 1995 selepas lulus SMA.

Profesi pegawai negeri adalah profesi yang sama sekali tidak pernah diimpikan sebelumnya. Egonya jiwa muda saat itu menginginkan sebuah profesi layaknya seorang eksekutif muda yang sering dilihat di film dan sinetron.

Sebenarnya pertanyaan nakal tadi senada dengan kisah bapak saat mudanya setengah dipaksa kakek untuk bekerja pada sebuah instansi pemerintahan vertikal di akhir tahun 1960-an.

Dikisahkan waktu itu bapak sedang asyik bekerja sebagai loper di Jakarta. Karena kakek berstatus sebagai pimpinan pada sebuah instansi pemerintahan vertikal yang berkantor di Kota Cirebon, kakek memerintahkan bapak untuk datang ke Cirebon dan melamar kerja di kantor yang sedang kakek pimpin.

Dengan pertimbangan penghasilan loper di Jakarta lebih besar dari gaji dan/atau tunjangan pegawai negeri, bapak menolak perintah kakek melamar kerja di instansi pemerintahan vertikal tersebut.

Setelah dijelaskan kakek bahwa bekerja sebagai pegawai negeri memiliki masa depan alias tetap mendapatkan gaji dan/atau sampai pensiun, bapak setengah hati memenuhi perintah kakek.

Memang profesi pegawai negeri saat itu bukan suatu profesi yang diimpikan oleh banyak para pencari kerja. Jangankan di tahun 1960-an, di tahun 1995-an pun profesi pegawai negeri belum banyak diminati, bahkan di awal 2000-an pun demikian, terbukti adik yang enggan mendaftar ke kampus plat merah tersebut, meski secara kemampuan akademis dia mumpuni.

Berlalu waktu, kini minat para pencari kerja pada profesi pegawai negeri makin meningkat, seiring dengan kenaikan gaji dan/atau pegawai negeri meski perlahan. Menjadi sebuah debat jika bicara tentang cukup tidaknya gaji dan/atau yang diterima seorang pegawai negeri saat ini. Namun, setidaknya sudah mulai ada perbaikan dari masa ke masa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline