Surakarta alias Solo sedang menunjukkan kebolehannya, kali ini dalam fase kualifikasi New 7 Wonders Cities atau Tujuh Kota Keajaiban Dunia. Wakil Indonesia yang lolos fase pertama (fase nominasi) ada dua kota. Selain Surakarta, ibukota RI, Jakarta, juga masuk dalam fase kualifikasi New 7 Wonders Cities. Pada fase ini, Surakarta dan Jakarta akan bersaing dengan 300 lebih kota-kota lain di seluruh dunia untuk memenangkan New 7 Wonders Cities (satu kota tiap negara ditambah 77 kota yang teratas jumlah pemilihnya). Kedua kota ini akan bersaing dengan kota-kota besar di dunia seperti New York, Los Angeles, Tokyo, Kyoto, Seoul, dan Hong Kong. Fase kualifikasi akan berlangsung dari tanggal 7 Maret hingga 23 November 2012. Setelah fase ini maka akan dipilih 77 kota yang kemudian akan diseleksi oleh New7Wonders Cities Panel of Experts hingga didapatkan 28 Official Finalist Candidates. Fase finalis akan berlangsung dari tanggal 7 Desember 2012 hingga 6 Desember 2013. Fase ini akan dibagi lagi menjadi tiga fase yang menyeleksi 28 kota menjadi 21 hingga tinggal 14 kota. Pada tanggal 7 Desember 2013 akan terpilih 7 Kota Keajaiban Dunia. Terlepas dari pro kontra seperti yang sudah-sudah, saya sebagai wong Solo dan juga sebagai warga negara RI merasa senang kota dan ibukota negara saya bisa lolos ke fase kualifikasi. Waktu fase nominasi saya pun ikut menominasikan kedua kota itu. Beruntungnya kota kelahiran saya lolos bersama ibukota RI. Peradaban di Solo Raya (dan juga Nusantara) dimulai saat Meganthropus Paleojavanicus hidup di sekitar pinggiran Bengawan Solo 2 s.d. 1 juta tahun yang lalu. Sesuai namanya, manusia ini merupakan manusia purba terbesar dan tertua di Jawa. Fosilnya ditemukan oleh G.H.R Von Koenigswald tahun 1936 di Sangiran, Sragen, Karesidenan Surakarta. Sekarang dibangun Museum Sangiran di Sragen. [caption id="" align="aligncenter" width="336" caption="Bengawan Solo pusat peradaban manusia purba. foto dok pribadi www.flickr.com/ariaman"][/caption] Pada zaman kerajaan Islam, Surakarta pernah menjadi ibukota 3 kerajaan. Pertama, kerajaan Pajang hingga sekarang nama Pajang menjadi nama kelurahan di bagian selatan kota Surakarta. Sisa-sisa kerajaan ini nyaris tidak ada kecuali petilasan Joko Tingkir. Kedua, kerajaan Kartasura yang dibangun tahun 1680 dan berakhir tahun 1742. Peristiwa Geger Pecinan meluluhlantahkan kerajaan ini hingga akhirnya sang Sunan memindahkan ibukota kerajaannya ke sebuah desa bernama Sala yang dijaga oleh Kyai Gedhe Sala. Maka didirikanlah Kasunanan Surakarta Hadiningrat pada tahun 1744 yang akhirnya dibagi dua dengan Kasultanan Yogyakarta dengan perjanjian Giyanti tahun 1755. Pada mase selanjutnya muncul pulalah kadipaten Mangkunegaran yang terkenal dengan Legiun Mangkunegarannya. Dari berbagai zaman kerajaan ini lahirlah berbagai macam seni Jawa terkenal, baik tarian, lagu, karya sastra, pertunjukan, maupun yang lainnya. Bahkan muncul pula kuliner khas Surakarta. Contoh karya sastra yang terkenal adalah Serat Kalatidha karya pujangga Keraton Surakarta, Ranggawarsito, yang terkenal dengan istilah "zaman edan"-nya, Serat Centhini karya Sunan Pakubuwono V, maupun Serat Wedhatama karya Mangkunegoro IV. [caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="Keraton Surakarta pusat budaya Jawa. Foto dok pribadi www.flickr.com/ariaman"]
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="Gamelan kuno keraton Surakarta yang dibunyikan pada saat sekaten. foto dok pribadi www.flickr.com/ariaman"]
[/caption] Pada masa kebangkitan nasional, kemerdekaan, dan revolusi mempertahankan kemerdekaan pun Surakarta sangat berperan. Terbukti dengan adanya pengakuan dari PB XII dan MN VIII untuk bergabung dengan NKRI dan Maklumat tanggal 1 September 1945 yang mendukung berdirinya NKRI dengan Surakarta sebagai daerah di bawah NKRI. [caption id="" align="aligncenter" width="450" caption="Tugu Kebangkitan Nasional lambang perjuangan kota Surakarta dalam mewujudkan kemerdekaan RI. Foto dok pribadi"][/caption] Pada zaman sekarang, Surakarta juga berusaha membenahi diri menjadi salah satu kota warisan dunia. Surakarta tercatat sebagai satu-satunya wakil Indonesia dalam Organisation of World Heritage Cities. Surakarta berusaha membangun kotanya berdasarkan budaya dan kearifan lokal masyarakatnya. Selain dalam bidang budaya, pemerintahan Jokowi juga memberikan pengaruh luar biasa terhadap nama baik kota yang dipimpinnya, khususnya karena sang walikota berusaha membangun kota dari jiwanya bukan dari banyaknya gedung-gedung modern (mal misalnya). Walaupun masih banyak kekurangan dan hambatan, usahanya dalam menaikkan prestasi kota administratif di bawah Semarang ini pantas diapresiasi. [caption id="" align="aligncenter" width="288" caption="batik sebagai salah satu ciri khas budaya Solo. Foto dok pribadi www.flickr.com/ariaman"]
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="368" caption="Kuliner khas Surakarta: Tengkleng. Terbuat dari bagian-bagian kambing yang jarang dimakan (balungan, jeroan, lidah, bahkan terkadang rahang dan mata). Foto dok pribadi www.flickr.com/ariaman"]
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="614" caption="Pemandangan kota Solo yang sedang berkembang dalam berbagai sektor. Foto dok pribadi www.flickr.com/ariaman"]
[/caption] Jakarta pun hebat. Mungkin banyak yang berkata Jakarta penuh kemacetan dan hiruk pikuk yang membuat pusing. Belum lagi masalah banjir, kemiskinan, dan kesenjangan sosial. Hal itu memang benar. Namun, melihat posisinya sebagai ibukota suatu negara dengan ratusan suku, tentunya akan ada nilai lebih. Pengalaman saya di Jakarta, saya bertemu dengan berbagai macam orang dari berbagai daerah di Indonesia. Masing-masing dengan gaya bicara, budaya, dan sifat khas masing-masing. Selain itu, sejarah kota Jakarta sampai dengan perjuangannya melawan kolonialisme dan mempertahankan kemerdekaan merupakan suatu hal unik yang mana tidak dapat ditemukan di negara lain. [caption id="" align="aligncenter" width="448" caption="Lihatlah dengan hati Kota Jakarta yang penuh pesona. Foto oleh thrillseekr @flickr http://www.flickr.com/photos/thrillseekr/3227536731/"]
[/caption] Mari kita dukung dua kota ini menjadi New7Wonders Cities. Saya rasa akan lebih banyak manfaatnya apabila pada akhirnya kedua kota ini terpilih menjadi New7Wonders Cities, khususnya bagi kota Surakarta yang sedang dalam proses memapankan diri. Cara memilihnya : 1. Masuklah ke http://www.new7wonders.com/cities/en 2. Pilih bagian Southeast Asia dan Oceania 3. Pilih kota Surakarta dan Jakarta 4. Pilih 5 kota lain karena diharuskan memilih 7 kota 5. Masukkan email kemudain pilih submit Dengan demikian, makin banyak email makin besar suara yang akan didapat untuk lanjut ke fase berikutnya. Dukung Surakarta dan Jakarta, yuk! Syukur-syukur bila ada Official Supporting Committee. :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H