Lihat ke Halaman Asli

Tepi Laut Marunda

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

mengenai sudut  mata  yang mengembara pada laut

duduk di sepotong kayu yang telah mati merengas terbakar

di bibir kolam berair payau, hitam  berminyak

di antara ruas mencoba  ingin tergulung ombak  yang berkelana

ada ikan yang menggelepar kesakitan

bersama kepiting yang telah membawa tongkat

di sebelahku kerang terhenyak pada hisapan terakhir nafas hidupnya, mati

belum ada rasa sayang di  setiap hati

berlalu lalang para robot untuk mengais rezeki

aku menyaksikan setiap waktu, bulan tak tak terlihat sedang panasnya teramat menyengat

ada rasa hina yang tersimpan pada hidup

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline