Kuala Lumpur (29/05)-- Sebanyak empat puluh satu siswa Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL), diberangkatkan untuk mengikuti wisata rohani dan kursus kilat bilal mayit ke Masjid Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur, Malaysia. Dalam arahannya Drs. H. Agustinus Suharto, M.Pd, selaku Kepala Sekolah berpesan kepada para siswa agar dapat mengambil pelajaran yang sangat berharga ini. “Sungguh beruntunglah kamu jika dapat mengetahui cara pengurusan mayit. Selain merupakan fardhu kifayah, setiap orang tua pasti menginginkan jenazahnya dapat diurus oleh anak kandungnya kelak jika ia meninggal dunia.”
Beliau juga menyampaikan agar para siswa dapat mentadaburkan alam ciptaan Allah, sebagai wujud rasa cinta dan kebesaran Allah SWT. “Sesungguhnya wisata rohani selalu dilakukan setiap semesternya oleh para siswa yang tergabung dalam Kerohanian Islam. Namun tempat dan temanya selalu berbeda, sebagai penerapan dan penguatan karakter siswa SIKL," ujar beliau.
“Ini kali yang ke tiga Rohis mengadakan wisata rohani. Tempat sengaja kami pilih yang tidak begitu dari keberadaan Sekolah agar siswa tidak kelelahan di jalan. Dengan demikian diharapkan mereka dapat manerima materi kursus dengan baik,” ujar Pak Armansyah Harahap, S.Ag. M.Pd, selaku pembina Rohis dan memimpin rombongan.
Selain beliau, tampak juga beberapa guru yang mendampingi, seperti Bu yulia, Pak Sulton, Pak Maftuhin, dan Pak Kalbar. “Hubungan yang baik antara para guru sebagai fasilitator dan motivator bersama para siswa harus terus ditingkatkan”, tambahnya lagi.
Wisata Rohani dengan memberikan penjelasan seputar sejarah berdirinya Masjid Wilayah Persekutuan KL, tempat-tempat bagian masjid, dan kegiatan rutinitas masjid dipandu langsung oleh Puan Haslizah Zakaria. Beliau seorang tenaga sukarelawan yang selalu bersedia hadir jika diminta pihak masjid untuk menjelaskan hal tersebut.
Kursus kilat bilal mayit, atau penyelenggaraan jenazah, langsung dibuka oleh Ustadz Khuzaihan selaku Manager Pelaksana Masjid. Dalam pembukaannya beliau menyampaikan sangat bangga atas kehadiran dan kemauan para siswa yang sudah datang untuk belajar. Beliau juga berpesan ilmu itu tak akan habis ditelan waktu dan tak akan hilang selagi nyawa kita ada, karena itu manfaatkan selagi ada.
Kursus kilat ini pun langsung dipandu oleh imam besar masjid dan bilal khusus masjid Ustadz Zepri dan Ustadz Zulkipli. Mereka menjelaskan tata cara menangangi mayit mulai dari memandikan, mengkafankan, menyolatkan, hingga mengkuburkan mayit. Beberapa siswa pun dengan antusias bergantian memperaktekkan langsung.
Kegiatan yang dilaksanakan mulai pukul 09.00 sampai waktu Dzuhur inipun diakhiri dengan penyampaian cenderamata oleh pihak SIKL kepada Pengurus Masjid, dan dilanjutkan dengan photo bersama. (Darma B.C)