Mungikin kejadian ini salah satu dari sekian banyak kasus penipuan, dan kebetulan terjadi kepadaku.
Kamis 09 Oktober 2014, Jam 10.10 Aku ditelpon di nomer XL ku oleh seseorang dengan nomer 08586772169 mengaku dari SMK di Cikarang Utara tempat anaku sekolah, yang menyatakan bahwa anaku jatuh di toilet sehingga mengalami beturan kepala berat ( amet-amet jabang bayi ) dan sekarang dirumah sakit Bakti Husada Cikarang katanya, aku disuruh telpon ke gurunya yang membawa anaku di nomer 08986969508 dengan Ibu Dewi.
Lalu aku telpon ke Ibu Dewi dengan nomer diatas dengan hp XL ku jam 10.12, yang menerima suara ibu-ibu sedang menangis, seperti menangisi kondisi anaku, sampai beberapa saat lalu telpon di oper ke bapak-bapak yang katanya Dokter yang menagani anaku, ia mengatakan bahwa secepatnya harus dipasang alat anti gegar otak namanya alat 52D, yang terdapat di klinik Farmasi Jaya yang katanya hanya di seberang rumah sakit Bakti Husada, aku disuruh telpon ke klinik Farmasi Jaya dengan Dokter Handoko no Hp. 089671051099.
Lalu aku menelpon ke Dokter Handoko di Farmasi Jaya menggunakan telepon kantorku jam 10.14, Dokter yang katanya namanya Handoko itu menjelaskan, kalau alatnya hargaya mahal karena import dari Singapore, tapi aku harus melengkapi administrasi dulu sebelum alat dikirim ke RS Bakti Husada, aku harus membayar sewa alat tsb sebesar Rp. 17juta segera, setelah aku menyanggupi nilai itu, alat segera dikirim, aku ditanya tranfernya mau pakai apa ?, ATM, E Banking atau M Banking, katanya lagi alat mereka langsung kirim sementara aku harus segera tranfer uang itu, Aku menyanggupi tranfer dengan M Banking.
Katanya lagi, uang harus sudah di tranfer tidak lebih dari 10 Menit, transfer dulu ke rekening BCA No. 7030181501 namun ia tidak memberi tau atas nama siapa rekening itu.
Suasana dibuat begitu panik, aku harus secepatnya mentranfer uang saat itu, semantara telpon tidak boleh diputus sembari mentranfer uang karena menggunakan M banking, aku tak peduli telpon aku tutup.
Setelah aku mendengarkan cerita mereka, lalu mereka minta tranfer uang terlebih dulu, aku mulai curiga bahwa ini penipuan.
Telpon kantorku dan hp XL ku dua-duanya berdering terus krang-kring krang-kring, sementara aku ngobrol sama teman dikantor bahwa ini modus penipuan, aku minta temanku searching di Google nomer telpon SMK sekolahan anaku untuk klarifikasi, aku juga mita tolong temanku untuk angkat telpon yang berdering dengan jawaban seolah temanku tidak tau kejadianya, hingga berbicara lama dan akhirnya ia menutup telponya.
Setelah aku mendapat no telpon SMK tempat anaku sekolah dari internet nomer 89188xx, aku menelpon kesekolahan menanyakan bahwa benarkah hari ini ada kecelakaan atas nama anaku disana dan mengalami cedera kepala ?, disana langsung menyahut tidak ada kecelakaan, itu penipuan, sudah dari kemaren, kata penerima telpon disana.
Lega rasanya, paling tidak anaku baik-baik saja, akhirnya aku dan teman-teman pun tertawa, kami berhasil mengelabuhi mereka juga dan membuat merak para penipu marah, karena mereka kehilangan pulsa, tapi tak mendapat apa-apa.
Dalog terakhirku degan Mr.P, penipu itu by phone setalah ia menelpon terus ke nomer kantorku :
Mr. P : “Pak apakah sudah tranfer ? “ dengan logat bicara khas seperti dari suku tertentu yang aku tau ( tapi rahasia saja lah ).
Aku : “Belum, tapi sekarang aku sudah dirumah sakit, dan anaku sudah pulang”.
Mr. P : “ ah bohong kamu” lalu telpon ditutup.
Aku Bohong, belum lima menit aku bilang sudah dirumah sakit sementara jarak rumah sakit dengan kantorku ada sekitar 5Km, bohong dibalas dengan bohong juga,, akhirnya aku tak tertipu.
Misscall di Hp XL ku dari nomer telpon 08986969508 jam 10.23 dan 10.24.
Setelah dialog terakhir itu, telpon dua-duanya sudah tenang kembali, tak berdering lagi, dan suasana kembali seperti semula, tenang,aman, damai, akupun lanjut bekerja.
Setelah semua berlalu aku iseng untuk mengecek dengan pura-pura mau transfer melalui M banking ke nomer rekening BCA 7030181501, ternyata rekening itu atas nama Saiful Awaludin.
Dua jam kemudia aku ditelpon anaku “Pak, awas ati-ati ntar ditelpon sama orang mau nipu”,
Jawabku “ah udah terlambat tadi orangya udah nelpon mita uang 17 Juta, katanya kamu dirumah sakit”,,,
Kata anaku “oh ya udah, minta pulsa kalok gitu sepuluh ribu”,,,,
“hmm minta jatah pulsa to ?” kataku.
Buat teman yang baca, cerita ini tidak ngarang, ini benar terjadi dan nomer-nomer itu ada terekam di HP ku, namun sayang percakapanku dengan para penipu dalam HPku tidak terrekam.
Salam,,,
S. Darmaji, 10 Oktober 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H