Tak peduli apa kata rakyat kecil yang berdemo menolak naiknya BBM, mereka para pemegang tampuk Pemerintahan sudah punya perhitungan sendiri tentang hal ini.
Mau atau tidak mau kita sudah menerima kenyataan bahwa BBM sudah naik meski hanya Rp. 2,000 Premium dari harga Rp. 6,500 menjadi Rp. 8,500 sekitar 30%, nilai kenaikan yang masih bisa dikatakan fantastik,
masih sedikit lega karena tidak jadi naik Rp. 3,000, otakku berputar biasa saja, tapi masih dipikir tentang pengiritan atau penghematan atau bagaimana cara menghemat konsumsi BBM.
Aku dan temanku yang dari awal sebelum BBM naik sudah berfikir,berdiskusi, juga melihat testimoni “ngirit BBM” para pengguna kendaraan sejenis di forum di internet, berhitung bagaimana caranya untuk mengirit konsumsi bahan bakar sendiri, dari mulai kecil-kecilan pemasangan Grounding, cara nginjak pedal gas dengan perasaan, perpindahan transmisi yang sesuai, tekanan angin ban yang pas, ganti dengan busi yang bagus (platinum atau iridium ), pemasangan HHO reactor, pakai Pertamax, sampai juga jika mengganti bahan bakar mobil dengan GAS.
Mari berhitung manakah yang lebih irit ?, Premium atau Pertamax.
Mobil temanku Avanza VVTi Matic tahun 2011 dengan konsumsi rata-rata Premiun 1 liter : 11Km, maka bisa dartikan untuk jalan per kilometer menghabiskan uang 6,500 / 11 = Rp. 590/Km.
Jika Premium naik menjadi Rp. 8,500 / Liter maka bisa diartikan, untuk jalan per kilometer akan menghabiskan uang 8,500 / 11 = Rp. 772/Km.
Temanku sudah melakukan uji coba beralih menggunakan BBM Pertamax sampai hari terakhir ini 18 November 2014 dengan Harga Rp. 10,200 per Liter, BBM dengan oktan tinggi itu setelah di kalkulasi dengan kondisi jalan, yang 50% lancar dan 50% macet lalu diambil rata-rata hingga bisa medapatkan 1 liter : 13Km, maka bisa diartikan, untuk jalan per kilometer menghabiskan uang 10,200 / 13 = Rp. 784/Km. ( jika keadaan jalan selalu lancar bisa mendapatkan 15Km / Liter ).
Dengan perhitungan diatas maka dengan harga Premium naik menjadi Rp. 8,500 / Liter dan Pertamax Rp.10,200 maka masih sedikit lebih irit jika menggunakan bahan bakar Premium, beda hanya Rp. 62 / Km.
Jika ditambah alat HHO Generator ( Hydrogen Generator ) produk dari Joko Energi yang katanya bisa mengirit BBM 25~50%, Hidrogen akan dimasukan kedalam ruang bakar bersama udara masuk, dimasukan setelah filter udara, mari berhitung kembali.
Konsumsi BBM dengan HHO + Premium Rp. 8,500/ Liter, jika paling jelek saja nilai penghematamya kita ambil hanya 25%, 11 x 1,25 = 13,75 maka per 1 liter Premium akan berjalan 13,75 Km, sehingga bisa dartikan untuk jalan per kilometer akan menghabiskan uang 8,500 / 13,75 = Rp. 618/Km.
Konsumsi BBM dengan HHO + Pertamax Rp. 10,200 / Liter jika menghemat 25%, 13 x 1,25 = 16,25 maka per 1 liter Pretamax + HHO akan berjalan 16,25 Km, sehingga bisa dartikan untuk jalan per kilometer akan menghabiskan uang 10,200 / 16,25 = Rp. 627/Km.
Dengan perbedaan konsumsi yang hanya sedikit sekali seperti perhitungan diatas beda Rp. 9 dengan HHO dan Rp. 62 tanpa HHO, maka kendaraan anda lebih baik menggunakan BBM ber Oktan tinggi seperti Pertamax atau Shell, karena akan lebih baik di sisi mesin.
Untuk alat penghemat BBM HHO Generator untuk berbagai jenis kendaraan,bisa dilihat disini http://www.jokoenergy.com/
Untuk pemasangan alat HHO aku sudah tanya, harga pemasangan sekitar Rp. 3,500,000 untuk Avanza / Xenia.
Tulisan ini bukan Promosi, tapi hanya mengeluarkan uneg-uneg dalam otakku, biar tidak panas dalam menyikapi kenaikan BBM yang sudah terjadi, semoga bermafaat.
Salam,,,
S. Darmaji, 18 November 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H