Malapetaka Di Laut Kalang Kabut Di Darat. Judul artikel sebagaimana tersebut merupakan gambaran dari situasi kondisi atas pembongkaran pagar misterius di laut di sekitar pesisir pantai utara kota Tangerang Provinsi Banten. Ketika "operasi" Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut bertindak cepat atas dasar perintah dari Presiden Republik Indonesia selaku Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia membongkar pagar di laut. Membuat para pemangku kepentingan (dibaca stakeholders) plus "organisasi kagetan" menjadi kalang kabut hiruk pikuk "mengulik" mencari-cari dalih-alasan-dalil-argumentasi demi untuk menyatakan suatu "pembenaran" dengan "mengkambing hitamkan" demi ini demi itu, kepentingan ini itu dan lain sebagainya. Bahkan bisa jadi pemilik-owners dan para kaki tangan pamagar laut "misterius" tersebut "bersemedi" bungkam seribu bahasa mungkin saja telah lari hengkang tunggang langgang.
meninggalkan"gelanggang""menyelamatkan" diri sambil minum kopi meneropong dari kejauhan mencari celah. Ketika negara dan bangsa dihadapkan dengan persoakan yang menyangkut kedaulatan, harkat martabat harga diri pemerintah bangsa negara dan rakyat, negara hadir dan TNI siap berada di belakang rakyat tidak ada tawar menawar patgulipat dalam hal ini. Ibarat "musuh" sudah di depan mara maka Sumpah prajurit terusik NKRi menjadi harga mati. Dalilnya adakah rakyat garda dan pilar terdepan dari pertahanan dan ketahanan Bangsa dan Negara. Bravo Presiden RI, Bravo TNI Bravo TNI Angkatan Laut Jalesveva Jayamahe. *(delta-delta)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI