Lihat ke Halaman Asli

Darlis Darwis

Pensiunan

Filosofi Janji

Diperbarui: 20 Juli 2024   15:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Filosofi janji. Sesimpel-sesederhana -semudah-sebait kata pun janji yang terucap ya tetap janji. Janji itu merupakan hutang begitulah petuah  "nenek". Peribahasa  menyebutkan hutang janji akan terbawa sampai mati. Memang berat, berat memang namun begitulah dalilnya,  maka janganlah membuat apalagi "obral" janji-janji-janji  jika tidak akan dapat memenuhi-memfollow up nya-tidak akan bisa dilakukan-tidak akan  bisa atau sulit dieksekusi-tidak akan mungkin (sangat berat) untuk bisa diwujudkan-tidak mudah untuk dapat direalisasikan. Janji itu tak terbilang  "mahal harga" nya  karena menyangkut harga diri, kredibilitas kepercayaan, moral dari seseorang yang  membuat (ber) janji. Janji kepada siapa saja,  sekalipun janji untuk-kepada diri sendiri apalagi janji kepada sang khalik pencipta alam semesta, Jangan (ter) gadaikan harga diri karena janji,  oleh karena itu, untuk tidak mengecewakan pihak yang diiming-imingi-diberi janji,  biasa-lazimnya diupayakan segala cara untuk dapat memenuhi janji. Lebih baik ada daripada tidak ada sama sekali, masih lebih terhormat terlambat daripada tidak ada sama sekali, tidak dapat penuh ke atas namun jangan atau  tidak kurang kebawah. Itulah filosofi janji sepekat sepahit-sehitam janji "kopi" Apakah janji janji anda dan atau kita telah ditunaikan.  *(delta-delta)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline