Tenggelam aku dilamunan malam biasaku
malam penuh dengan sesak bekas seharian bergelut dengan letih
hatiku letih karna kehampaan
hampa tanpa tanda tanya
ku biarkan hariku meronta
dan membayang di sudut keji jiwaku
masalalu kejamku yang tak sudi ku campakkan
mengenangnya membuat darah senyum mencibir di relung hatiku
teringatnya panas membara membakar kaki-kaki kebahagiaanku
aku seolah tertahan
dan kemudian semua menjadi indah