Lihat ke Halaman Asli

Darju Prasetya

Penulis freelance

Membaca: Kunci Membuka Pintu Kecerdasan

Diperbarui: 20 September 2024   11:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Membaca: Kunci Membuka Pintu Kecerdasan

Oleh:Darju Prasetya

Di era informasi yang serba instan ini, membaca kerap kali dianggap sebagai aktivitas tidak gampang  yang hanya dilakukan oleh kalangan tertentu. Namun, justru di balik lembaran-lembaran buku itulah terselip rahasia kecerdasan sejati yang terus dijaga oleh mereka yang dikaruniai otak cemerlang. Berdasarkan kajian psikologi, terdapat sejumlah kebiasaan membaca yang menjadi penanda orang-orang dengan kecerdasan tinggi.

Pertama, mereka tidak terpaku pada satu disiplin ilmu semata. Rasa ingin tahu yang mendalam mendorong mereka untuk menjelajahi berbagai bidang pengetahuan - dari sains hingga sastra. Keluasan wawasan ini memungkinkan munculnya ide-ide inovatif dan kreativitas yang melampaui batas-batas konvensional. Kedua, mereka tidak sekadar membaca untuk mengumpulkan informasi, tetapi juga merenungkan makna yang tersirat. Proses refleksi kritis ini meningkatkan pemahaman dan menajamkan daya analisis.

Selanjutnya, keingintahuan mereka tidak pernah terpuaskan. Setiap jawaban hanya melahirkan pertanyaan-pertanyaan baru yang mendorong pencarian pengetahuan lebih lanjut. Inilah yang menjadikan mereka pembaca yang gigih, tidak mudah puas dengan pemahaman permukaan. Bahkan, mereka justru tertantang dengan bacaan-bacaan yang kompleks dan sulit. Bagi mereka, pemahaman tidak datang dengan mudah, tetapi itulah yang membuatnya berharga.

Lebih dari sekadar mengasah intelektualitas, membaca bagi orang-orang cerdas juga merupakan sarana untuk mengasah empati dan pengenalan diri. Mereka menggunakan bacaan sebagai jendela untuk memahami sudut pandang orang lain, memperluas cakrawala pemikiran, serta merefleksikan pengalaman dan perasaan mereka sendiri. Proses ini menunjukkan kecerdasan yang melampaui pengetahuan akademis - ia mencerminkan kecerdasan emosional dan komitmen pada pertumbuhan pribadi.

Pada akhirnya, kebiasaan membaca yang khas ini bukan sekadar hobi, melainkan gaya hidup yang menjadi kunci membuka pintu kecerdasan sejati. Dengan menjadikan membaca sebagai aktivitas yang bermakna dan mendalam, mereka terus mengasah kemampuan berpikir kritis, meningkatkan wawasan, serta mengembangkan kepekaan terhadap diri sendiri dan lingkungan sekitar. Inilah yang menjadikan mereka unggul, tidak hanya dalam penguasaan pengetahuan, tetapi juga dalam kematangan berpikir dan kebijaksanaan hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline