Salon ibu!
Dari zaman kecil sampai sekarang, saya selalu potong rambut di rumah. Tidak peduli sedang pandemi atau tidak, jika rambut dirasa sudah panjang dan membosankan ya langsung saja meminta sang pemotong rambut untuk memotongkannya. Yap, dan itu ibu saya sendiri.
Saya dan para saudara saya memang selalu dipotongkan rambutnya oleh ibu. Sebenarnya ia memang tak membolehkan untuk potong rambut diluar. Irit katanya.
Tapi untuk kakak laki-laki saya itu hanya bertahan sampai mereka beranjak smp, setelah itu mereka lebih memilih ke tukang potong rambut berbayar karena ibu saya tidak terlalu pandai untuk memotong rambut laki-laki sesuai model yang kaka-kakak saya inginkan.
Lalu kenapa sampai 19 tahun ini saya masih bertahan potong rambut dengan ibu saya? Itu dikarenakan saya juga malas untuk keluar rumah dan ketukang potong rambut yang ada di luar. Selain itu kalau saya izin potong keluar juga pasti tidak diperbolehkan oleh ibu saya. Dia pasti berkata halah untuk apa potong di luar, di rumah saja bisa, sini ibu potongkan. Dan karena saya juga sudah malas dan lebih ke takut untuk datang ke salon dan meminta pegawainya untuk memotongkan, jadi saya harus selalu rela potong rambut di rumah.
Bagaimana dengan peralatannya? Wah jangan ditanya lagi kalau ini. Pastinya ya seadanya, yang terpenting ya gunting dengan peralatan tambahan seperti sisir, penyemprot air agar rambut mudah dipotong, penjepit rambut agar rambut juga bisa diatur, dan kain penutup badan agar rambutnya tidak ke badan.
Bagaimana dengan hasilnya? Inilah yang selalu menjadi kelucuan saat memotong rambut dengan ibu saya. Hasilnya pasti panjang sebelah, entah itu sudah berbagai cara agar hasilnya simetris tapi tetap saja selalu panjang sebelah.
Dan jika dipaksakan disamakan yang ada hasilnya akan sangat pendek karena harus menyamakan panjangnya.
Kejadiannya akan seperti ini, ketika yang sebelah lebih pendek satu ruas jari maka yang bagian panjang akan dipotong dan disamakan, tapi nantinya setelah dilihat malah bagian yang lebih panjang akan menjadi bagian yang lebih pendek, akhirnya harus memendekkan yang satunya lagi. Nah dari sini maka tidak akan berakhir proses penyamaan panjangnya karena terus-menerus tidak sama.
Dan nantinya rambut yang tadinya ingin dipotong sebahu malah menjadi sekuping pendeknya.
Bagaimana dengan modelnya? Ini juga jangan mengharapkan lebih. Cukup dengan potong pendek lurus saja akan memakan banyak waktu apalagi jika ingin dengan model yang aneh-aneh. Jangan harap hasilnya sama dengan yang dimaksud.