Lihat ke Halaman Asli

Dear yang Tidak Mendapat Ucapan Selamat oleh SNMPTN, dari yang Pernah Mengalami Hal yang Sama

Diperbarui: 26 Maret 2021   21:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

winmahdi.com

Masuk kuliah, gampang gak sih sebenarnya?

Tergantung masing-masing orang sih ini. Kalo yang niat dan udah ada persiapan jauh sebelumya ya gampang-gampang aja, kalo yang mikirnya mepet-mepet ya kemungkinan agak susah sih. Susah mikirin langkah-langkahnya gimana, prosedurnya seperti apa, susah mikirin mau masuk mana, jurusan apa, universitas apa. Dan ini yang saya rasakan tahun lalu.

Okay, lemme tell you about my story!

Kuliah, dari saya SD, yang ada dipikiran saya besok setelah lulus sekolah ya kuliah. Entah mau universitas mana, jurusan apa, pokoknya saya mau kuliah. Sayangnya mindset ini terbawa sampai saya SMK. Saya cuma berpikir setelah SMK ini saya mau kuliah, itu aja.

Sampai awal kelas tiga SMK pun saya masih belum tahu mau kuliah dimana dan jurusan apa. Hey, saya bingung untuk memutuskannya. Saya merasa tidak ada bakat, tidak punya passion, dan tidak ada suatu keinginan untuk memilih jurusan kuliah. Saya tertarik dengan kuliah tapi tidak untuk memilih jurusan.

Mungkin pada waktu itu termasuk telat ya. Kalau sekolah lain sudah dari awal masuk SMA diperingatkan dan diberi arahan tentang masuk perguruan tinggi tapi di sekolah saya yang SMK ini sama sekali tidak ada arahan dan tambahan lain karena saya juga dipondok jadi agak sulit untuk akses internet. Karena ini juga sih saya jadi tidak pernah kepikiraan untuk membahas atau memikirkan mau kuliah apa dan dimana.

Sampai pada pertengahan semester satu kelas 3, saya mendiskusikan hal ini ke kakak saya. Dia memberi beberapa opsi tempat kuliah dan itu membuat saya bingung untuk menentukannya. Kemudian soal jurusan, intinya dia mengatakan bahwa saya tidak boleh memilih jurusan yang jauh-jauh dari jurusan saya di SMK. Katanya kalau saya melenceng jauh dari jurusan di SMK, nanti malah kuliahnya tidak selesai-selesai dan biaya mahal dong tentunya. Ini hanya diskusi sesaat yang setelahnya saya tidak memikirkannya lagi.

Cerita berlanjut saat saya liburan semester satu. Sebelum liburan, guru saya memberi informasi bahwa besok ketika liburan, harus mengisi link yang sudah diberitahukan. Saat itu saya mengira itu adalah link dari pihak sekolah untuk melengkapi data diri. Dan ya saya mengisi data diri sesuai prosedur yang ada.

Kemudian saat sudah masuk sekolah lagi, hari itu adalah hari pertama semester dua dan satu angkatan kelas tiga dikumpulkan untuk diberi pengumuman. Pengumuman itu menginformasikan bahwa ada yang belum registrasi akun ltmpt dan disebutkan siapa saja yang belum registrasi.

Disitu saya yang kaya hah? Maksudnya? Dalam hati saya bertanya, saya kan juga belum registrasi tapi kok nama saya tidak disebutkan. Kemudian saya tanya sama teman saya, dan disitu saya baru tahu bahwa link yang kemaren saya isi adalah untuk registrasi akun ltmpt. Betapa bodohnya bukan?

Tidak sampai disitu saja ketidaktahuan saya. Andai kalian tahu, saya sebenarnya tidak tahu-menahu mengenai langkah-langkah masuk kuliah ini. Saya tidak tahu akun ltmpt ini untuk apa, saya tidak tahu perbedaan antara SNMPTN dan SBMPTN dan semua yang berkaitan dengan itu saya tidak tahu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline