Lihat ke Halaman Asli

Tiga Tahun di Pondok Naik 10 Kg, Tujuh Bulan di Rumah Turun 5 Kg, di Rumah Tidak Dikasih Makan?

Diperbarui: 3 Maret 2021   12:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

freepik.com

Hidup di pondok lebih makmur yaa....

Mungkin ini adalah kalimat yang cocok untuk saya.

Emang makanan di pondok enak-enak ya sampai bisa naik 10 kg?

Hmm, mari kita mulai dari awal. Jadi saya mondok selama 3 tahun. Mondok sambil sekolah, istilahnya boarding school.

Setelah lulus SMP, saya melanjutkan sekolah ke SMK sekaligus mondok. Karena sekolah dan pondok satu yayasan, maka jadwalnya pun sudah dibuatkan sedemikian rupa agar semua bisa berjalan seimbang.

Kehidupan di pondok ya kadang senang kadang sedih, tergantung kitanya mau bagaimana. Senangnya anak pondok tu sederhana, air melimpah, uang saku banyak, makan enak, tidur nyenyak, dah. Susahnya ya kebalikan dari itu aja.

Masalah makan, sebenarnya kalau mau jujur, makanan di pondok saya itu agak mengerikan sih. Sistem makan di pondok saya itu dimasakkan oleh pengurus pondok.  Karena saya tidak suka sayur dan di pondok menu sehari-harinya sayur, jadinya saya tidak suka makanan pondok. Terlebih lagi, rasa makanannya yang lebih ke hambar dan bisa dibilang cara pengolahannya terkesan "tidak niat" juga makin menambah ketidaksukaan saya. Sebenarnya saya memaklumi itu, betapa sulit dan hectic-nya memasak satu menu makanan untuk beribu orang.

Tapi anehnya berat badan saya selama di pondok malah naik 10 kg. Naik drastisnya di enam bulan pertama masuk pondok, naik sekitar 7 kg.

Waktu itu saya sakit dan dibawa ke klinik pondok, saya menimbang berat badan dan yaaa dari yang terakhir kali saya tahu berat badan saya 35 kg menjadi 42 kg.

Dari situ saya jadi ingat perkataan kakak saya saat pertama kali menjenguk saya. Hari itu adalah penjengukan pertama setelah selama 40 hari tidak boleh pulang dan dijenguk. Saya dijenguk oleh kakak dan ibu saya. 

Pertama kali bertemu kakak saya, dia langsung berkata, makan terus makin besar tu badan. Saya jawab aja, ya kan kalau lapar makannya nasi bukan jajan, jadi sehari bisa 4-5 kali makan nasi (ini berlaku di tahun pertama saat masih bebas, tahun berikutnya jatah makan sudah diatur 3 kali sehari).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline