Lihat ke Halaman Asli

Guru

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Guru...

Kini kau tak lagi harum...

Kini kau tak lagi indah...

Kini kau tak lagi ku nanti...

Guru...

Semenjak kau kehilangan keikhlasan,

Ku tak lagi mengagumi mu...

Semenjak kau tak lagi mencintai murid mu,

Ku tak lagi hormat pada mu...

Semenjak kau kehilangan jati diri mu,

Ku tak lagi segan pada mu...

Semenjak kau jual keceriaan murid mu...

Kau tukar dengan pundi-pundi rupiah,

Ku tak lagi mencintai mu...

Guru...

Ku tahu kau bukan guru...

Karena guru tak seperti itu...

Karena guru memiliki hati nurani...

Karena guru begitu mulia...

Karena guru layak digugu dan ditiru...

Karena guru aku bisa menulis sepenggal puisi ini...

Guru...

Kibarkan kebesaran hatimu...

Merebakan wangi yang bijaksana...

Menebar benih-benih masa depan bangsa...

Perbaikan peradaban dan dunia...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline