Lihat ke Halaman Asli

Darin ArioFazrian

SMA Negeri 1 Padalang

Dampak Positif Ditengah Pandemi Virus COVID-19

Diperbarui: 23 November 2020   17:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Darin Ario Fazrian Jajuli

XII MIPA 1

Virus Corona pertama kali muncul di Wuhan, China. Virus itu menyebar dengan cepat di negeri tirai bambu tersebut, dan tidak lama pula menyebar ke seluruh penjuru dunia. Pada 11 maret 2020, virus corona di tetapkan sebagai pandemi oleh badan kesehatan dunia yaitu WHO. Status pandemi virus Corona ini memiliki banyak dampak negatif bagi kehidupan manusia. Ada berbagai alasan masuk akal yang membuat banyak orang panik atas munculnya COVID-19. Pertama, virus itu bisa menyebar dengan cepat dan menimbulkan gejala yang bisa berujung pada kematian jika tidak ditangani dengan segera dan benar. Kedua, belum ada anti-virus atau vaksin untuk virus yang masih sekeluarga dengan SARS ini. Dampak yang dibawa virus ini bukan hanya hal-hal tersebut, namun juga telah memporak-porandakan ekonomi banyak negara. Bahkan, beberapa negara terancam masuk ke jurang resesi karenanya dan ekonomi dunia terancam mengalami perlambatan.

Namun demikian, menurut antropolog interdisipliner dan ilmuwan kognitif Samuel Paul Veissière Ph.D., ketakutan yang berlebihan yang muncul terhadap virus itu justru merugikan. Sebab, bisa menimbulkan risiko sosial, ekonomi, dan psikologis yang bisa hadir tanpa disadari.

"Menurut saya pada saat itu adalah bahwa kecemasan global itu tidak proporsional dibandingkan dengan ancaman aktual yang ditimbulkan oleh virus. Ketakutan telah meningkat tajam dalam dua minggu terakhir, dan menjadi sulit untuk menawarkan berita yang meyakinkan tanpa menyampaikan harapan palsu yang dapat menempatkan orang yang rentan dalam bahaya." katanya dalam sebuah artikel yang diposting di Psychology Today.

Lebih lanjut, Veissière menyatakan bahwa wabah corona juga memiliki sisi baik yang terjadi pada hidup manusia. Menurut Veissière, penyakit dan hal-hal buruk selalu memicu serangkaian peristiwa positif yang tidak terduga.

"Pertama, mereka cenderung menyalurkan perhatian kita pada hal-hal yang biasanya kita anggap remeh. Secara paradoks, kita biasanya tidak akan menaruh perhatian, menghargai atau mengingat sesuatu sampai hal itu hancur atau hilang dari kita," jelasnya.

Veissière mengutip pengidap asma sebagai contoh. Menurutnya orang yang tahu sulitnya bernapas akan sangat menghargai udara dan sistem pernapasan yang sehat. Sama halnya dengan mereka yang tidak memiliki kaki, maka akan sangat menghargai kebebasan bergerak.

Dari hal hal tersebut manusia lebih memperhatikan lagi hal hal yang di rasa remeh sebelumnya, seperti yang kita bisa rasakan, semua orang sekarang lebih memperhatikan lagi untuk mencuci tangan sebelum atau setalah melakukan sesuatu, dimana sebelumnya tidak semua orang memperhatikan hal hal seperti itu. Sekarang semua orang juga lebih memperhatikan satu sama lain, itu juga merupakan sebuah dampak positif ditengah pandemi Covid-19 ini. Semua orang di dunia ini tengah bergotong royong untuk menemukan Vaksin untuk virus ini. Mereka semua bahu membahu dan melupakan semua permasalahan yang lainnya untuk menghadapi pandemi ini bersama sama.

Ada banyak pelajaran yang bisa kita petik dari adanya pandemi virus Corona yang sedang terjadi sekarang ini, salah satunya yaitu kita sebagai manusia lebih memperhatikan kesehatan, memperdulikan sesama, hobi hobi kita yang tertunda bisa di lakukan juga, dan masih banyak yang lainnya. Terlepas dari itu semua, kita manusia juga menjadi lebih bersyukur dan mendekatakan diri kepada yang maha kuasa dan memang sudah seharusanya seperti itu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline