Lihat ke Halaman Asli

Kunci Produktivitas: Mari Kita Tidur

Diperbarui: 17 Juni 2015   18:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

 

Mungkin banyak yang bingung dengan judul tulisan ini, kenapa tidur yang selalu di anggap hal yang tidak produktif malah menjadi kunci produktivitas.

Masih teringat sekitar tujuh tahun yang lalu seorang dosen berkata, “kalau mau sukses, jangan banyak tidur. Kamu harus tidur paling banyak seperti saya, 2 jam sehari.” Berbagai budaya kerja keras dan kesibukan seolah memandang sebelah mata masalah tidur. Banyak yang menganggap tidur sebagai simbol kemalasan. Berbagai pusat penjualan kopi 24 jam bertebaran, berbagai perusahaan menjual kopi, seakan mensupport keinginan manusia masa kini untuk tidak tidur. Dunia saat ini yang memandang produktivitas tinggi seakan mengharamkan tidur. Namun, benarkah semakin sedikit kita tidur, maka kita semakin produktif?

Kenyataannya banyak penelitian yang telah membahas masalah tidur. Tidur memiliki peran yang sangat penting di dalam proses berpikir dan belajar. Ketika kita kurang tidur, maka kemampuan kognitif kita akan menurun. Pertama perhatian kita menurun, lalu kewaspadaan, konsentrasi, kemampuan mencari sebab dan kemampuan memecahkan masalah, sehingga kita akan kesulitan untuk belajar secara efisien. Kemudian karena siklus tidur memiliki pengaruh dalam mangkonsolidasi ingatan, ketika kurang tidur, kita akan sulit mengingat hal yang kita pelajari dan akan mudah lupa. Dari segi kesehatan kurang tidur akan membuat kamu mudah sakit, terlihat tua, berisiko mengalami obesitas dan memiliki berbagai masalah pada jantung dan pembuluh darah, tekanan darah tinggi, diabetes, serta stroke dan berisiko tinggi mengalami depresi. Sebagai tambahan, sebagian besar kecelakaan disebabkan karena kurang tidur.

Mungkin banyak yang berfikir bahwa mereka sudah terbiasa dengan kurang tidur, merasa tubuh mereka sudah beradaptasi sehingga tidak butuh banyak tidur. Penelitian menunjukkan bahwa performa kewaspadaan dan pengambilan keputusan orang yang tidur enam jam sehari selalu semakin menurun seiring bertambahnya usia dibandingkan dengan yang tidur tujuh sampai delapan jam sehari yang performanya stabil.

Jadi, kembali ke topik awal masalah produktivitas. Sudah jelas kalau produktivitas sangat bergantung pada proses berpikir dan belajar, kemampuan kognitif, perhatian, kewaspadaan, konsentrasi, kemampuan mencari akar penyebab masalah dan kemampuan memecahkan masalah, mengingat dan pengambilan keputusan. Badan yang sehat juga akan semakin mendorong produktivitas dan kunci sukses dalam bekerja adalah bekerja dengan menyenangkan.

Kesimpulannya adalah, agar produktif, bukanlah dengan mengurangi tidur. Gunakan waktu dengan efektif dan efisien. Tidurlah pada malam hari sesuai dengan usia (bayi 14-15jam, remaja 8,5-9,5jam, dewasa 7-9jam). Dengarkan nasihat Bang Rhoma “begadang jangan begadang”, dan supaya kita produktif maka….. MARI KITA TIDUR

 

Sumber Pustaka:

Lavie, P. Accident Analysis and Prevention, August 1982.

Lavie, P. Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism; vol 87: pp 3394-3398.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline