Lelaki itu duduk di bawah torotoar, dengan lampu jalan yang remang-remang, suara kendaraan mulai terdengar sunyi.
Dia mulai menghisap rokok, ditelanya asap itu untuk merasakan kembali bagaimana rasa sakit tenggorokan.
Kepada dunia yang gelap, dan bebarapa teriakan dalam pikiran, tidak bisa dienyahkan.
Sekali lagi, untuk perempuan yang selalu menjadi imajinasi setiap pagi dan malam, hiburlah dunia dan lelaki itu.Lelaki itu duduk di bawah torotoar, dengan lampu jalan yang remang-remang, suara kendaraan mulai terdengar sunyi.
Dia mulai menghisap rokok, ditelanya asap itu untuk merasakan kembali bagaimana rasa sakit tenggorokan.
Kepada dunia yang gelap, dan bebarapa teriakan dalam pikiran, tidak bisa dienyahkan.
Sekali lagi, untuk perempuan yang selalu menjadi imajinasi setiap pagi dan malam, hiburlah dunia dan lelaki itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H