Lihat ke Halaman Asli

Mata Sehat, Jangan Sampai Glaukoma Mencuri Penglihatanmu!

Diperbarui: 24 November 2024   18:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

MATA SEHAT, JANGAN SAMPAI 

GLAUKOMA MENCURI PENGLIHATANMU!

Oleh : Dareen Nasir Yamani

Apa itu Glaukoma? Glaukoma sendiri adalah penyakit mata yang terjadi ketika tekanan di dalam mata menjadi terlalu tinggi. Tekanan tersebut bisa merusak saraf mata yang mengirimkan gambar ke otak, sehingga bisa menyebabkan gangguan penglihatan, bahkan kebutaan jika tidak tertangani dengan baik. Glaukoma sering disebut juga "pencuri penglihatan" karena biasanya tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Artinya, seseorang bisa mengalaminya tanpa menyadari bahwa ada masalah pada matanya. Penderita glaukoma umumnya adalah orang tua lanjut usia, terutama 60 tahun keatas. Namun, tidak menutup kemungkinan kondisi tersebut dialami oleh yang berumur di bawah 60 tahun.

Penyebab utama glaukoma adalah adanya peningkatan tekanan intraokular yang ada di dalam mata karena produksi cairan berlebih. Cairan tersebut berfungsi untuk membersihkan kotoran, menjaga bentuk, dan menyuplai nutrisi pada mata. Dimana peningkatan tekanan tersebut dapat merusak jaringan saraf yang melapisi bagian belakang mata dan saraf optik penghubung mata ke otak. Namun, belum diketahui pasti mengapa produksi cairan mata bisa berlebih. Untuk mendiagnosis glaukoma biasanya akan dilakukan beberapa pemeriksaan seperti funduskopi diskus optikus atau menggunakan teknik Optical Coherence Tomography (OCT). Hal itu dilakukan untuk memastikan tekanan intraokular dalam mata dan ketebalan serabut saraf retinal. 

Glaukoma terbagi menjadi beberapa jenis, glaukoma sudut terbuka dan glaukoma sudut tertutup menjadi yang paling umum diderita. Glaukoma sudut terbuka adalah di mana saluran air mata yang secara perlahan akan menyempit, sedangkan glaukoma sudut tertutup terjadi ketika iris mata menutupi sudut air mata, sehingga menyebabkan peningkatan tekanan yang cepat dan nyeri pada bagian mata. Glaukoma sudut tertutup bisa terjadi secara akut (mendadak) ataupun kronis (berlangsung lama). Gejala serangan akut termasuk nyeri mata yang parah, penglihatan kabur, mual, dan muntah. Jika tidak segera ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan kebutaan permanen. Selain itu, glaukoma juga memiliki beberapa jenis lain seperti; glaukoma sekunder, glaukoma neovaskular, dan glaukoma kongenital. Glaukoma sekunder bisa terjadi karena penggunaan obat-obatan lain atau kondisi medis. Glaukoma neovaskular terjadi karena munculnya pembuluh darah baru di mata. Pembuluh darah ini dapat menutupi saluran air mata, menyebabkan peningkatan tekanan intraokular. Sedangkan, glaukoma kongenital adalah bentuk glaukoma yang muncul sejak lahir karena adanya kelainan pada saluran air mata.

Gejala glaukoma dapat bervariasi bergantung pada jenis dan tingkat keparahan penyakit, tetapi beberapa gejala umum yang sering dialami oleh penderita adalah nyeri pada mata, pusing, dan penglihatan kabur. Selain itu, penderita mungkin melihat bayangan lingkaran di sekitar cahaya, mata merah, serta merasakan mual atau muntah. Pada bayi, gejala glaukoma bisa terlihat sebagai mata berkabut.

Kerusakan mata yang timbul akibat kondisi mata ini tidak dapat sembuh. Tetapi pengobatan dan pemeriksaan rutin dapat membantu memperlambat atau mencegah kehilangan penglihatan. Terdapat beberapa metode pengobatan yang umum digunakan, termasuk obat tetes mata, yang merupakan langkah awal dalam menahan glaukoma ke tahap selanjutnya. Obat ini bekerja dengan cara mengurangi produksi cairan di dalam mata atau meningkatkan aliran keluar cairan. Jika pengobatan dengan obat kurang efektif, prosedur terapi laser dapat dilakukan untuk membantu membuka saluran air mata atau memperbaiki aliran cairan. Dalam kasus yang lebih parah, operasi mungkin diperlukan untuk menciptakan saluran baru bagi cairan mata, sehingga dapat mengurangi tekanan intraokular secara signifikan. Pemilihan metode pengobatan tergantung pada jenis glaukoma dan kondisi kesehatan individu pasien.

Sumber:

  1. Makarim, F. R. (2022, April 27). Glaukoma. Halodoc. https://www.halodoc.com/kesehatan/glaukoma#h-gejala-glaukoma.

  2. GANGGUAN NEUROLOGIS PADA GLAUKOMA. (2021). In Jurnal Sinaps: Vol. Vol 4.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline